DPW DKI Sodorkan Aher Sebagai Pengganti Sandi

Gubenur DKI Jakarta menyerahkan partai pengusung PKS dan Gerindra untuk membahas kader yang akan mengisi posisi wail gubernur DKI Jakarta.

JAKARTA - DPW Partai Keadilan Sejahtera DKI Jakarta siap mendukung mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) jika diusulkan menjadi calon wakil gubernur DKI menggantikan Sandiaga Uno

Ketua DPW PKS DKI, Syakir Purnomo, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Kamis (23/8), mengatakan keputusan nama yang diajukan PKS untuk diusulkan sebagai pengganti Sandiaga merupakan kewenangan Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) PKS.

"Siapa pun kader PKS yang diputuskan DPTP PKS untuk diajukan sebagai pengganti Sandiaga merupakan kader terbaik untuk dapat mendampingi Pak Anies Baswedan dalam rangka menjadikan Jakarta maju kotanya dan bahagia warganya," kata Syakir.

Dengan demikian, kata Syakir, DPW PKS DKI saat ini masih menunggu keputusan dari DPP untuk nama pengganti Sandiaga sebagai Wakil Gubernur DKI karena walaupun Sandiaga sudah mengundurkan diri tapi yang bersangkutan belum resmi diberhentikan sebagai Wakil Gubernur DKI. "DPRD DKI Jakarta harus menggelar rapat paripurna terkait ajuan pengunduran diri Sandiaga," tuturnya

Setelah itu, lanjut Syakir, Presiden Joko Widodo menerbitkan Surat Ketetapan bahwa Sandiaga sudah tidak lagi menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI. "Jadi, proses penggantian Sandiaga dilakukan setelah pemberhentiannya ditetapkan Presiden Jokowi. Dengan demikian, ada proses yang cukup panjang," jelasnya.

Dikatakan PKS akan selalu mendukung kebijakan dari DPP termasuk apabila nama Aher yang diusulkan menjadi calon Wakil Gubernur DKI mendampingi Anies Baswedan karena Aher merupakan kader terbaik PKS. "Jika DPTP PKS memutuskan nama beliau untuk mendampingi Pak Anies, Insya Allah kami siap mendukung Kang Aher dalam menunaikan amanah yang diembankan," ucapnya.

Partai Gerindra

Sementara itu, Wakil Ketua Fraksi Gerindra DKI Iman Satria, di Jakarta, PKS menyodorkan dua nama kadernya yakni Mardani Ali Sera dan Nurmansjah Lubis sebagai wakil gubernur DKI pengganti Sandiaga Uno kepada Partai Gerindra.

"Tanya dulu sama Pak Anies, Pak Anies kan dari dulu malu-malu. Pak Anies, supaya orang enggak bingung, Pak Anies ini warnanya apa sih?" kata Wakil Ketua Fraksi Gerindra DKI Iman Satria.

Iman menerangkan, PKS diwakili Wakil Sekjen DPP PKS Abdul Hakim telah menyodorkan nama Mardani dan Nurmansjah kepada Ketua DPD Gerindra M Taufik, tetapi secara administrasi belum sah karena hanya Taufik yang menandatangani rekomendasi dari PKS itu.

Seharusnya, Sekretaris DPD juga membubuhi tandatangannya sebelum dibahas di sidang paripurna DPRD DKI. Sambil menunggu Sandiaga resmi mengundurkan diri, Gerindra masih mengupayakan Taufik sebagai pengganti Sandiaga. Pada bagian ini, menurut Iman, posisi Anies menjadi penting. Sebab, Anies dianggap sebagai representasi PKS sedangkan Sandiaga merupakan kader Gerindra.

Menurut Iman, karena Sandi kader Gerindra maka yang menggantikan dia seharusnya adalah representasi Gerindra juga. Artinya, jika PKS mendapat jatah kursi Wagub maka Anies harus menjadi kader Gerindra.

"Sandi itu sudah jelas mewakili Gerindra, kalau Sandi sudah keluar, ya Gerindra dong yang tempatin. Kalau nanti diminta lagi PKS, terus Pak Anies kamu bilang representasi PKS, Sekda juga dibilang PKS, semua PKS dong. Itu kan enggak good governance," terang Iman.

Anies enggan memberi pernyataan ketika disinggung kesediaannya menjadi kader partai politik. Anies masih memposisikan diri sebagai figur independen yang diusung Gerindra dan PKS sewaktu bertarung di Pilgub DKI.

Ant/P-5