DPR: Pertumbuhan Ekonomi dan Hilirisasi Jadi Fokus Utama Capai Indonesia Emas
Anggota BKSAP DPR RI Ravindra Airlangga saat intervensi dalam sidang pertama pertemuan multipihak BKSAP dengan AIPA, FAO, dan IISD di Ubud, Bali, Rabu (23/7/2024).
Anggota DPR menyoroti pentingnya efisiensi investasi melalui penurunan ICOR dan hilirisasi sektor-sektor potensial
JAKARTA - Anggota DPR RI, Ravindra Airlangga, menyampaikan pandangannya terkait tantangan ekonomi Indonesia dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi di atas 5%. Ia menyoroti pentingnya efisiensi investasi melalui penurunan Incremental Capital-Output Ratio(ICOR) dan hilirisasi sektor-sektor potensial seperti kelautan.
"Kita harus meningkatkan efisiensi investasi dengan menurunkan ICOR agar pertumbuhan ekonomi lebih optimal. Selain itu, hilirisasi produk seperti rumput laut sangat penting untuk meningkatkan nilai tambah, misalnya dalam sektor farmasi," ujar Ravindra di Jakarta, Senin (21/10).
Selain fokus pada hilirisasi, Politisi Fraksi Partai Golkar ini juga menekankan pentingnya mempersiapkan Indonesia menghadapi tahun emas 2045. Salah satu upaya yang ia soroti adalah menurunkan angka stunting dengan program makan siang gratis bagi anak-anak. "Penurunan angka stunting merupakan salah satu prioritas, dan program makan siang gratis adalah langkah konkret untuk mencapai itu," tambahnya.
Ravindra juga mengapresiasi peran masyarakat, terutama UMKM, dalam perekonomian nasional. Menurutnya, UMKM adalah penggerak utama ekonomi dan harus terus dilibatkan dalam berbagai rencana pembangunan. "Peran UMKM sangat penting karena sektor ini menyerap banyak tenaga kerja. Saya yakin, pemerintah akan terus melibatkan UMKM dalam pembangunan," ungkapnya.
Mengenai kepemimpinan Sri Mulyani yang kembali menjabat sebagai Menteri Keuangan, Ravindra menilai ini sebagai sinyal positif. "Kembalinya Ibu Sri Mulyani menunjukkan bahwa pemerintah tetap mengedepankan kebijakan ekonomi yang hati-hati dan terukur, terutama dalam mencapai standar makro ekonomi global," jelasnya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya