Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanganan Penyakit

DPR Pertanyakan Program Vaksin PMK

Foto : ANTARA/RAISAN AL FARISI

PENANGGULANGAN PMK - Seorang dokter hewan menyuntikkan vitamin saat memeriksa sapi terduga terjangkit penyakit mulut dan kaki (PMK) di Cisurupan, Bandung, Jawa Barat, Rabu (8/6). Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung mencatat hingga 6 Juni 2022 terdapat 137 hewan ternak sapi yang dinyatakan positif PMK serta 147 sapi terduga terjangkit PMK di tiga kecamatan di Kota Bandung.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - DPR RI mempertanyakan kinerja Kementerian Pertanian (Kementan), khususnya Direktur Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) dalam penyediaan vaksin untuk Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Lantaran permasalahan mengenai PMK ini perlu segera menemukan titik terang karena tepat sebulan lagi akan menghadapi Idul Adha.

"(Vaksin PMK) Ini yang menjadi fokus kami, jadi jangan dianggap enteng. Hari ini dari subuh kira-kira ada 50 WhatsApp masuk ke saya sampai ada yang nangis, sapinya tiga ekor mati dua tinggal satu mau Iduladha. Tampaknya Kementan, (Ditjen) PKH santai aja kok, enggak ada gerakan," ketus Ketua Komisi IV, Sudin terhadap Dirjen PKH Kementan, Nasrullah dalam RDP Komisi IV DPR RI dengan Eselon I Kementan di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Rabu (8/6).

Dia menambahkan, untuk menghadapi Idul Adha setidaknya dibutuhkan hewan ternak sapi dan kambing dalam jumlah besar, kurang lebih 1,6 juta. "Jangan sampai hal ini berdampak pada kesediaan pasokan ternak dan stabilitas harga yang nantinya akan merugikan peternak sebagai produsen dan masyarakat sebagai konsumen," imbuh Sudin.

Direktur PKH Kementan Nasrullah menjelaskan vaksin darurat sebesar tiga juta dosis yang bersumber dari APBN PKH, berasal dari Perancis dan estimasi kedatangan pekan kedua Juni 2022. Kemudian dari mitra, mitra dari FAO 12 Juni. Kerja sama Australia 500 ribu sampai 1 juta, Brasil 100 ribu sampai 1 juta, Selandia Baru 100 ribu dosis estimasi akan masuk 1 Juli 2022.

"Untuk pengembangan vaksin di Pusat Veteriner Farma, saat ini lagi proses untuk persiapan, dan estimasi akan dimulai di bulan agustus-september 2022," kata Nasrullah.

Hitungan vaksin kebutuhan tahun 2022 kurang lebih 17 juta. Untuk cakupan 80 persen dari populasi provinsi terdampar dan frekuensi vaksinasi sebanyak 3 kali, 2 kali tahun 2022 dan 1 kali di tahun 2023. Kebutuhan vaksin untuk tahun 2022 sebanyak 27,2 juta dosis.

Pasokan Aman

Dalam kesempatan terpisah, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan dari hasil peninjauan, stok daging sapi dalam negeri hingga saat ini sebesar 42.269 ton, mampu memenuhi kebutuhan hingga pasca Idul Adha dan dipastikan terbebas dari PMK.

"Kita tidak perlu khawatir karena pasokan dari daerah yang masuk zona hijau yakni daerah yang tidak ada kasus PMK sangat cukup untuk kebutuhan kita khususnya untuk Idul Adha. Kita akan terus jaga dan mantapkan proses distribusi sapi sehingga supply dan demand ternak dapat berjalan lancar. Yang terpenting, daging sapi pun aman dikonsumsi," jelasnya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top