Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Dampak Perang

DPR AS Setujui Paket Bantuan Baru Rp4,64 Triliun ke Ukraina

Foto : ISTIMEWA

Amerika Serikat

A   A   A   Pengaturan Font

ISTANBUL - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat (AS) pada Kamis (28/9) waktu setempat menyetujui rancangan undang-undang (RUU) untuk memberikan paket bantuan terbaru sebesar 300 juta dollar AS (sekitar 4,64 triliun rupiah) kepada Ukraina.

Seperti dikutip dari Antara, RUU tersebut disetujui melalui pemungutan suara untuk rancangan undang-undang bantuan baru bagi Ukraina. Bantuan ini terpisah dari anggaran Pentagon. RUU tersebut disetujui melalui pemungutan suara hingga larut malam, dengan hasil 311 suara setuju dan 117 menolak.

Selanjutnya, Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui anggaran 826 miliar dollar AS (sekitar 12.786 triliun rupiah) untuk Departemen Pertahanan setelah bantuan ke Ukraina dihapuskan dari paket anggaran Pentagon.

Sebelumnya, Sekjen NATO pada Kamis mengumumkan bahwa pihaknya telah menandatangani skema kontrak senilai 2,4 miliar euro (sekitar 39,3 triliun rupiah) untuk amunisi utama mendukung Ukraina.

Berbicara saat konferensi pers di Kiev usai bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Sekretaris Jenderal NATOJens Stoltenberg mengatakan 1 miliar (16,3 triliun rupiah) dari 2,4 miliar euro adalah "instruksi yang pasti".

"Ini meliputi kemampuan artileri 1,55mm, peluru kendali anti-tank serta amunisi tank tempur utama. Ini akan membantu para sekutu mengisi ulang pasokan mereka sambil terus memasok ke Ukraina," katanya.

Dukungan NATO

Stoltenberg kembali menegaskan bahwa dukungan NATO untuk Ukraina -yang sudah menyatakan keinginannya untuk bergabung dengan aliansi tersebut- mengatakan masa depan Ukraina ada di NATO.

"Selagi kami bekerja sama mempersiapkan Anda menghadapi masa depan itu, NATO mendukung Ukraina selama dibutuhkan," tegasnya.

Stoltenberg juga menjelaskan bahwa perang di Ukraina harus berakhir dengan kemenangan Kiev dan bahwa "perdamaian, apa pun konsekuensinya, sama sekali bukan perdamaian."

Disinggung soal rudal Rusia yang diduga jatuh di dekat perbatasan Ukraina dengan anggota NATO, Rumania, Stoltenberg mengatakan "tidak ada bukti serangan seperti itu sengaja dilakukan untuk Rumania".

Akan tetapi, Stoltenberg mengecam insiden tersebut, menyebutnya "sembrono" dan mengganggu stabilitas".

Sementara itu, Presiden Zelenskyy berterima kasih kepada Stoltenberg atas dukungannya. Dia juga mengatakan bahwa (dukungan) ini sangat penting ketika sejumlah suara menyerukan agar dukungan militer untuk Ukraina dihentikan.

Mengomentari laporan media soal klaim bahwa Iran memasok rudal ke Rusia dan kemudian digunakan untuk menyerang wilayah Ukraina, Zelenskyy menegaskan tidak ada bukti atas klaim tersebut.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top