![Dorong Penggunaan Kendaraan Rendah Emisi, Kemenperin Usulkan Insentif Fiskal](https://koran-jakarta.com/images/article/dorong-penggunaan-kendaraan-rendah-emisi-kemenperin-usulkan-insentif-fiskal-240711083722.jpeg)
Dorong Penggunaan Kendaraan Rendah Emisi, Kemenperin Usulkan Insentif Fiskal
![Dorong Penggunaan Kendaraan Rendah Emisi, Kemenperin Usulkan Insentif Fiskal](https://koran-jakarta.com/images/article/dorong-penggunaan-kendaraan-rendah-emisi-kemenperin-usulkan-insentif-fiskal-240711083722.jpeg)
Diskusi "Solusi Mengatasi Stagnasi Pasar Mobil" yang digelar Forum Wartawan Industri (Forwin) di Jakarta, Rabu (10//7).
Hadir sebagai pembicara pada diskusi itu Putu Juli Ardika, Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara, dan pengamat otomotif LPEM UI Riyanto.
Berdasarkan kajian akademisi dari LPEM UI, demikian Menperin, stagnasi penjualan mobil di Indonesia dipengaruhi oleh melemahnya daya beli masyarakat Indonesia, sehingga menyebabkan masyarakat yang tidak dapat membeli mobil baru beralih untuk membeli mobil bekas.
Dalam upaya mengatasi hal tersebut, dia menyatakan, diperlukan suatu program untuk menstimulus pembelian mobil baru di masyarakat. Tentunya, pemberian stimulus harus tetap mengedepankan komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi karbon.
"Dukungan terkait pengendalian suku bunga juga dapat menjadi salah satu langkah kita untuk memberikan trigger kepada masyarakat untuk dapat membeli kendaraan roda empat baru," tegas Menperin.
Putu Juli Ardika mengatakan, penjualan mobil domestik dalam beberapa tahun memang stagnan di level 1 juta unit. Tetapi, produksi mobil naik karena dikarenakan lonjakan ekspor. Pada 2023, ekspor mobil CBU mencapai 505 ribu unit, naik tajam dari 2013 sebanyak 171 ribu unit.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya