Dorong Investasi Sektor Sekunder
ilustrasi industri manufaktur
Direktur Ekonomi HIS Markit, Andrew Harker, mengatakan produksi manufaktur Indonesia terus meningkat pada April lalu di tengah-tengah ekspansi permintaan baru yang sangat kuat. "Yang menggembirakan, total bisnis baru didukung oleh kenaikan pertama pada ekspor sejak pandemi Covid-19 melanda karena permintaan internasional menunjukkan tanda-tanda perbaikan," tuturnya.
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Januari-Maret 2021, nilai ekspor industri pengolahan menembus hingga 38,96 miliar dollar AS atau tumbuh 18,06 persen dibanding periode sama tahun lalu. Sektor manufaktur ini menjadi kontributor terbesar pada nilai ekspor nasional, yakni 79,66 persen.
IHS Markit mencatat, output, permintaan baru, dan pembelian semua naik pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya selama periode survei sepuluh tahun. Sementara itu, permintaan ekspor baru kembali tumbuh setelah 16 bulan periode penurunan.
Rekor kenaikan pada aktivitas pembelian juga terjadi karena perusahaan menanggapi arus pesanan baru yang masuk. Sementara itu, waktu pengiriman dari pemasok secara umum tidak berubah pada bulan April, menandakan bahwa gangguan pada rantai pasokan mulai berkurang. Hal ini membantu perusahaan melakukan ekspansi stok pembelian, sehingga mengakhiri 15 bulan periode penurunan inventaris pra-produksi.
Sektor Sekunder
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya