Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Dorong Dekarbonisasi, Industri Otomotif Minta Stimulus Tambahan

Foto : Istimewa

Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kemenperin Taufiek Bawazier, dan pengamat otomotif LPEM Universitas Indonesia Riyanto dalam diskusi Otomotif, Ujung Tombak Dekarbonisasi Indonesia yang digelar Forum Wartawan Industri di Kemenperin, Jakarta, Selasa (8/8).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA- Demi mendorong dekarbonisasi, sejumlah kalangan mendorong agar mobil hybrid atau hybrid electric vehicle (HEV) diberi tambahan insentif. Dorongan itu karena HEV mengurangi emisi karbon hingga 49 persen, berdasarkan perhitungan emisi dari tangki bensin ke knalpot. Artinya, pengurangan emisi dua mobil hybrid setara dengan satu mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) yang mencapai 100 persen.

Adapun jenis insentif yang bisa diberikan ke HEV antara lain pengurangan pajak kendaraan bermotor (PKB), bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB), dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM).

Pemberian fasilitas ini diyakini bisa memangkas harga HEV 8-11 persen. Artinya, harga HEV yang kini masih 450 juta rupiah bisa diturunkan menjadi 400 juta rupiah. Bahkan, harga bisa di bawah 400 juta rupiah, jika HEV juga diberikan insentif penurunan pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 10 persen seperti BEV.

Banjir insentif HEV diyakini dapat mendongkrak penjualan HEV menjadi 104 ribu unit pada 2025. Dengan volume sebesar ini, Indonesia dapat mulai melokalisasi komponen HEV, seperti baterai, sehingga ke depannya bisa menjadi basis produksi HEV untuk pasar dunia.

Baca Juga :
Upaya Dekarbonisasi

Di sisi lain, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengkaji pemberian tambahan insentif HEV di luar PPnBM 6 persen. Konsep Kemenperin, yang menjadi dasar pemberian insentif adalah emisi karbon yang dikeluarkan HEV. Semakin rendah emisi, mobil hybrid layak diberikan insentif, kendati bentuknya belum dirumuskan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top