Doa untuk Awak KRI Nanggala-402

Kapal selam KRI Nanggala-402, dilaporkan hilang di perairan sekitar 95 kilometer dari utara Pulau Bali sekitar pukul 04.30 waktu Indonesia tengah, Rabu (21/4). Kapal selam diesel listrik yang diduga mengalami masalah pada electric pump (mesin pendorong elektrik) dan baterai tersebut diketahui membawa 53 awak.

Tak urung kejadian itu membuat keluarga para awak kapal selam berbobot 1.285 ton itu khawatir. Salah satunya adalah keluarga Komandan KRI Nanggala-402, Letkol Laut (P) Heri Oktavian. Salah satu kerabat Letkol Heri, Pudi Bagiowiyoso, mengatakan seluruh keluarga tengah berkumpul menunggu kabar tentang perkembangan pencarian alutsista buatan Jerman pada 1979 itu.

"Kalau tentang Dinda, istri Heri saat ini sedang shock, sulit diajak bicara. Ini keluarga (anak-anaknya) juga sedang menunggu sang ayah," kata Pudi saat dihubungi, Kamis (22/4).

Belajar ke Jerman

Menurutnya, Heri telah menjabat sebagai komandan KRI Nanggala-402 sejak tahun lalu, dan sempat mendalami seluk beluk kapal selam tersebut di luar negeri."Dilantik 3 April 2020, dan tinggal bersama keluarga di kompleks TNI AL Jalan Sahempa. Sebelumnya sempat dikirim ke Jerman sekitar setahun untuk mempelajari," ujarnya.

Hilangnya KRI Nanggala-402 juga mengundang keprihatinan dari sejumlah pihak. Prajurit Brigif 2 Marinir melaksanakan doa bersama untuk keselamatan Awak Kapal Selam KRI Nanggala 402 di Masjid Jannatin Brigif 2 Marinir Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur. Kamis (22/4).

Kegiatan tersebut sesuai dengan perintah Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayor Jenderal TNI (Mar) Suhartono, dengan harapan agar seluruh Awak Kapal Selam KRI Nanggala 402 segera diketemukan dalam keadaan sehat dan selamat tanpa kurang suatu apapun.

Doa bersama yang diikuti prajurit Kima Brigif 2 Marinir, Yonif 1 Marinir dan Yonif 3 Marinir ini dipimpin Bintara Rohani Serda Mar Eko Puji Nuryatin. ν SB/N-3