Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Prospek Usaha

DMAS "Marketing Sales" 21,7 Ha Lahan Industri

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) mencatatkan prapenjualan atau marketing sales lahan industri sebesar 21,7 hektare (ha) sepanjang periode Januari-Juni 2018, tertinggi di pangsa pasar penjualan lahan industri.

Direktur Puradelta Lestari, Tondy Suwanto, mengatakan di semester pertama tahun 2018 sendiri, Perseroan berhasil meraih marketing sales total senilai 561 miliar rupiah dari penjualan lahan industri, lahan komersial, maupun produk hunian, atau sekitar 45 persen dari target marketing sales Perseroan senilai 1,25 triliun rupiah. "Hal ini mengokohkan kembali posisi DMAS sebagai pemimpin di sektor pengembang kawasan industri dalam beberapa tahun terakhir," ungkapnya, Rabu (12/9).

Perseroan meyakini dapat meraih target penjualan tersebut. Optimisme ini didukung oleh tingginya permintaan yang diterima Perseroan seluas sekitar 100 hektare. Permintaan yang tinggi itu berasal dari perusahaan otomotif maupun non-otomotif dan sebagian besar merupakan perusahaan-perusahaan asing. Menurut Tondy, hal ini mengindikasikan minat investasi asing di dalam negeri masih tinggi.

Sejalan dengan meningkatnya aktifitas industri serta akselerasi proyek-proyek infrastruktur pemerintah, Perseroan terus mengembangkan kawasan residensial yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung. Berbagai tenant komersial ternama, seperti sekolah, rumah sakit, chain restaurant, dan SPBU, telah berinvestasi dan beberapa di antaranya telah beroperasi di Kota Deltamas.

Di samping itu, seiring meningkatnya jumlah ekspatriat Jepang di kawasan industri Kota Deltamas, saat ini tengah dibangun Japanese School dengan kurikulum pendidikan Jepang untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anak ekspatriat Jepang di kawasan Kota Deltamas.

"Pengembangan kawasan residensial dan komersial ini penting dilakukan sebagai sinergitas pengembangan kawasan industri perseroan sehingga dapat memperkuat posisi kami sebagai pemimpin di sektor pengelolaan kawasan industri, imbuh Tondy.

Perseroan merupakan pengembang dan pengelola Kota Deltamas, yang di dalamnya terdapat kawasan industri GIIC yang merupakan salah satu kawasan industri terbesar di Indonesia, dengan lahan yang solid seluas 1.714 hektare. Specara total, termasuk luas kawasan untuk pengembangan residensial dan komersial, DMAS memiliki total lahan seluas 3.177 hektare.

Berbagai pembangunan infrastruktur di timur Jakarta seperti jalan tol layang, kereta api ringan (Light Rail Transit/LRT), proyek kereta cepat, jalan tol Jakarta-Cikampek 2 Selatan, serta pembangunan pelabuhan Patimban dan bandar udara Kertajati akan meningkatkan nilai Kota Deltamas sebagai sebuah kawasan perkotaan modern berbasis industri.

Dari sisi keuangan, DMAS memiliki kelebihan lain, yaitu tidak memiliki utang (zero-debt). Hingga saat ini, belanja modal (capital expendicture/capex) berasal dari pendanaan internal yang memadai. Kas Perseroan per semester pertama tahun 2018 mencapai 233,27 miliar rupiah.

yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top