Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanganan Wabah I Kelompok Berisiko Perlu Dapat Vaksin "Booster"

DKI Sumbang Tambahan Covid-19 Terbanyak

Foto : Sumber: Covid19.go.id
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 melaporkan kasus konfirmasi positif terinfeksi virus korona harian di Indonesia bertambah 4.071 orang hingga Minggu (24/7).

Menurut data Satgas Penanganan Covid-19 di Jakarta, Minggu, DKI Jakarta menyumbang kasus positif harian terbanyak yakni 2.151 orang. Provinsi lain, tambahannya, kurang dari 1.000 kasus.

Tambahan 4.071 kasus tersebut menjadikan total angka kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia mencapai 6.168.342 kasus. Seperti dikutip dari Antara, kenaikan kasus positif harian turut meningkatkan angka kasus aktif harian sebanyak 1.387 pasien sehingga total pasien yang masih dalam perawatan medis yakni 40.452 orang. Selain itu, terdapat kenaikan angka sembuh Covid-19 harian sebanyak 2.684 orang.

Total angka penyintas di seluruh Indonesia menjadi 5.970.988 orang. Tercatat tidak ada penderita Covid-19 yang meninggal sehingga korban jiwa tetap sebanyak 156.902 orang. Tingkat positif spesimen harian tercatat sebesar 9,14 persen dan tingkat positif orang harian mencapai 7,06 persen.

Ada sebanyak 84.174 spesimen tes Covid-19 dalam pemeriksaan petugas kesehatan dan 3.546 orang diawasi sebagai suspek. Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan 231.933 orang telah menerima vaksin penguat atau booster pada hari ini, menurut data yang dihimpun di Jakarta, Minggu.

Sehingga terkini, sebanyak 54.567.854 penduduk di Indonesia telah menerima vaksin Covid-19 booster. Selain itu terdapat peningkatan jumlah penerima vaksin Covid-19 pertama kepada 34.340 orang. Total pelaku vaksinasi Covid-19 di Indonesia hingga kini yakni 202.197.732 orang.

Vaksinasi Lengkap

Selain itu, 34.768 penduduk Indonesia telah menjalani vaksinasi kedua sehingga terdapat 169.817.932 orang telah menjalani vaksinasi lengkap. Lead Co-Chair Global Health Security and Covid-19 Task Force T20 Indonesia, Hasbullah Thabrany, menegaskan kembali bahwa vaksinasi Covid-19 dosis ketiga (booster/penguat) sangat penting bagi orang-orang yang berisiko, termasuk anak-anak, selama pandemi masih berlangsung.

Dia menuturkan vaksin penyakit flu semacam Covid-19 biasanya tidak berlangsung seumur hidup, seperti kasus polio. Oleh karena itu, diperlukan penyuntikan vaksin penguat pada periode-periode di mana antibodi yang dihasilkan dari vaksin di dalam tubuh sudah berkurang.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno, menyebutkan tren kenaikan kasus Covid-19 mulai pertengahan Juni hingga akhir Juli 2022 kemungkinan karena meningkatnya mobilitas masyarakat, melemahnya penerapan protokol kesehatan dan berkurangnya penggunaan masker.

"Ada tiga faktor, mobilitas, protokol kesehatan, ketiga penggunaan masker," kata Retno. Menurutnya, salah satu penangkal penyebaran Covid- 19 yang secara sederhana dapat dilakukan masyarakat yakni tetap menjaga protokol kesehatan. Sesuai imbauan Presiden Joko Widodo (Jokowi), masyarakat sebaiknya tidak melepas masker baik di dalam maupun di luar ruangan ketika berada di kerumunan atau ruang publik.

Dari data Satgas Covid-19 Kota Bogor, terjadi peningkatan kasus positif harian dalam tiga hari terakhir. Pada Rabu (20/7) dilaporkan 70 kasus baru, Kamis (21/7) tercatat 95 kasus baru, dan Jumat (22/7) mencapai 117 kasus baru. Selain tiga faktor penting itu, kata Retno, kurang antusiasnya masyarakat terhadap vaksinasi penguat juga patut menjadi perhatian semua pihak untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Retno menyampaikan kenaikan kasus Covid-19 tidak hanya terjadi di Kota Bogor tetapi kasus secara nasional juga naik disumbang dari kenaikan di masing-masing wilayah kota/kabupaten di Indonesia.

"Tetapi, masyarakat saat ini tidak peduli, terlena dengan kasus melandai beberapa bulan terakhir, ditambah mobilitas masyarakat dari tempat satu ke tempat lain juga sudah mulai normal," jelasnya. Berdasarkan hasil penelusuran, ada tiga klaster yang menyebabkan kasus Covid-19 di Kota Bogor naik.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top