Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanganan Pandemi I Mobilitas Penduduk Harus Dibatasi di Libur Natal dan Tahun Baru

DKI Diminta Lebih Waspada Terhadap Varian Omicron

Foto : ANTARA/Dokumentasi Pribadi

Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Hardiyanto Kenneth di tengah kegiatan resesnya.

A   A   A   Pengaturan Font

Penerapan protokol kesehatan ketat menjadi kunci dalam mencegah penularan tiap ada varian baru ­Covid-19.

JAKARTA - Anggota DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth, meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta harus lebih waspada terhadap varian baru Covid-19, Omicron.
"Pemprov DKI harus lebih waspada dengan munculnya varian baru Covid-19, Omicron karena Jakarta sempat menjadi episentrum sebaran Covid-19 terbesar di Indonesia, ini yang perlu kita waspadai," kata Hardiyanto Kenneth dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (3/12).
Data menyebutkan sudah ada 128 orang terinfeksi varian baru dari Afrika Selatan tersebut di sembilan negara. Sementara, kasus baru virus Covid-19 di Indonesia masih terjadi, terbukti pada 3 Desember 2021 bertambah 245 kasus dan dari jumlah itu 42 kasus di DKI Jakarta.
Hardiyanto Kenneth (Kent), juga meminta kepada Pemprov DKI Jakarta langsung bergerak cepat untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 varian Omicron sehingga jangan sampai masuk ke wilayah Jakarta yang kemudian akan kembali merusak tatanan perekonomian warga.
"Saat ini, kita tengah di kondisi transisi setelah melewati gelombang kedua Covid-19 dan berada di tengah-tengah merebaknya varian baru, sehingga perlu upaya ekstra untuk menanggulanginya agar tidak kembali terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan," tutur Kent.
Selain itu, politisi PDI Perjuangan ini juga meminta masyarakat tetap waspada dan kembali mengetatkan protokol kesehatan agar terhindar dari penularan wabah tersebut.
Namun, katanya, tak perlu khawatir berlebihan karena saat ini pemerintah telah melakukan langkah preventif, termasuk menutup bandara untuk warga negara asing (WNA), khususnya dari negara, tempat Omicron terdeteksi.
Namun, Kent meminta kepada pemerintah agar tegas dalam melakukan pemantauan masuknya WNA ke Indonesia, hingga menunjukkan sensitivitas pemerintah terhadap kondisi masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
"Saat ini, pemerintah telah melarang masuknya WNA dari negara varian itu terdeteksi ke Indonesia. Namun, saya berharap pemerintah lebih tegas untuk melakukan pemantauan WNA di Bandara Soetta, jangan sampai kecolongan dan adanya pembiaran seperti yang lalu," tutur Ketua Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas) IKAL PPRA Angkatan LXII itu.

PPKM Level Dua
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengingatkan masyarakat mewaspadai varian baru Covid-19 pada saat PPKM level dua.
"Kita berharap libur Natal dan Tahun Baru tidak ada peningkatan kasus Covid-19, apalagi sekarang ada varian baru," kata Riza Patria, di Balai Kota Jakarta.
Riza Patria mengingatkan, masyarakat untuk lebih berhati-hati dan tidak euforia, karena masih adanya pelonggaran di sejumlah kegiatan masyarakat, meski ada peningkatan level PPKM di DKI dari level satu menjadi level dua.
Menurut Riza, peningkatan level PPKM itu sebagai bentuk antisipasi libur pada Natal dan tahun baru 2022, sekaligus proses menuju PPKM level tiga yang rencananya akan diterapkan serentak oleh pemerintah pusat.
"Tujuan diberlakukan PPKM level dua, untuk proses antisipasi liburan Natal dan tahun baru di mana nanti diberlakukan PPKM level tiga. Jadi, saya kira salah satu yang baik ada proses level satu, dua, tiga, supaya masyarakat lebih berhati-hati," ucapnya.
Sebelumnya, melalui Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 63 tahun 2021, DKI Jakarta masuk PPKM level dua.


Redaktur : andes
Penulis : andes

Komentar

Komentar
()

Top