Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Menjelang Pelantikan Gubernur

Djarot Akui Banyak Program Kerja Belum Tuntas

Foto : ANTARA/Yulius Satria Wijaya

Aktivitas pembangunan proyek kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) di samping Tol Jagorawi, Cibubur, Jakarta Timur, Rabu (11/10). Gubernur baru harus melanjutkan proyek MRT, LRT yang belum tuntas di era Djarot.

A   A   A   Pengaturan Font

Untuk revitalisasi trotoar misalnya. Djarot mengungkapkan baru bisa menyelesaikan kurang dari 10 persen yang ada di Jakarta. Menurutnya, panjang trotoar yang perlu dibenahi adalah 1.300 kilometer. Sehingga, pihaknya memfokuskan agar penataan trotoar itu dilakukan di beberapa titik strategis terlebih dahulu. "Oleh karena itu, pembangunan trotoar ini fokus ke beberapa titik. Yang terintegrasi dengan pembangunan jaringan utilitas melalui sistem ducting. Sehingga yang kita fokuskan di beberapa ruas jalan langsung dibangun manhole untuk sistem utilitasnya," tegasnya.

Tak lama lagi, Pemprov DKI Jakarta akan memiliki gubernur baru periode 2017-2022. Djarot meminta seluruh masyarakat Jakarta untuk memelihara dan memanfaatkan fasilitas publik yang dibangunnya selama ini. Dia pun meminta agar gubernur baru tetap melanjutkan program penanganan kemacetan dengan moda angkutan berbasis rel dan bus seperti MRT, LRT dan Transjakarta.

"Jakarta itu Ibu Kota negara. Penduduknya sudah 10,1 juta jiwa pada malam hari. Pada siang hari bisa mencapai 15 juta orang. Setiap hari, kita bisa menyaksikan kendaraan yang keluar masuk Jakarta sudah lebih dari 7,5 juta kendaraan. Kita juga harus berhitung, dengan banyaknya kendaraan yang masuk ke Jakarta menimbulkan kemacetan yang luar biasa dan beban biaya yang ditimbulkannya sangat tinggi. Maka perlu ada keberanian untuk membuat langkah terobosan," ungkapnya.

Diakuinya, lalu lintas di Ibu Kota masih macet. Namun, jika gubernur Anies Baswedan konsisten membangun transportasi massal, maka pola perilaku masyarakat bisa berubah dan beralih dari angkutan pribadi kepada angkutan publik. Dengan demikian, kemacetan di Ibukota akan segera berakhir.pin/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Peri Irawan

Komentar

Komentar
()

Top