Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Djafar Alkatiri Minta Yorrys untuk Hentikan Provokasi ke Pimpinan DPD RI

Foto : istimewa

Anggota DPD RI asal Sulawesi Utara, Djafar Alkatiri

A   A   A   Pengaturan Font

Djafar menilai, pernyataan dalam konferensi pers Selasa itu, tidak ada konsep yang ditawarkan, tak ada isinya, selain tuduhan dan fitnah. Sebaiknya cara-cara seperti itu dihentikan. Djafar juga meminta anggota yang ingin menjadi pimpinan, silakan saja ikuti mekanisme. Kumpulkan dukungan, dan bertanding. Bukan bikin ribut, untuk mendelegitimasi pimpinan yang sekarang. Karena pimpinan yang sekarang kalau berniat maju lagi, juga sah dan tidak dilarang.

Kemarin setelah selesai Paripurna kita semua sudah saling berjabat tangan, saling bercanda dan semua perdebatan telah selesai dengan adanya Keputusan Paripurna yang diterima semua Anggota, lho, kenapa ada upaya-upaya dan pernyataan-pernyataan yang saling menghujat lagi. Ini tidak sehat dan sangat tendensius serta bisa memecah kesolidan yang sudah terbangun. Bagi saya beda pendapat itu biasa, berdebat bagian dari demokrasi tapi tak usah lagi dengan menghujat bahkan menfitnah. Itu bukan negarawan, apalagi di balik itu ada menyimpan kepentingan.

"Nanti bisa saling bongkar, ini tak baik. Nanti ditanya apa hasil yang dikerjakan sebagai Ketua Komite juga bisa berkepanjangan. Ini kita semua faham barang ini," imbuhnya.

"Jika ingin maju menjadi pimpinan DPD RI, maju saja, bertarung secara sehat dan mengikuti mekanisme yang ada. Sebab semua anggota DPD RI berhak mengikuti kontestasi tersebut sesuai aturan yang sudah ditentukan. Tidak perlu menjatuhkan pihak-pihak lain, karena hanya merugikan marwah Lembaga, dan kelompok ini akan dicatat sebagai tindakan yang tidak etis. Saya juga sering berbeda bahkan sering mengkritik pak Ketua tapi jangan sampai kita menghujat apalagi menfirnah. Cara-cara seperti ini justru akan berbalik menambah simpati ke pak Ketua DPD RI dan Pak Waka Nono. Mari kita hormati hasil Paripurna sebagai putusan tertinggi kita dan menunggu hasil harmonisasi oleh PPUU jika hasilnya masih kurang memuaskan masih banyak jalan yang diberikan oleh Tatib," sambungnya.


Redaktur : Sriyono
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top