Diwarnai Sentimen Positif

JAKARTA - Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melanjutkan penguatannya, hari ini (16/11). Hal tersebut disebabkan pasar keuangan masih diwarnai sentimen positif, termasuk surplus neraca perdagangan nasional pada Oktober lalu.

Dari eksternal, pergerakan rupiah diperkirakan akan diuntungkan oleh data penjualan ritel Amerika Serikat (AS) yang diprediksi tumbuh melambat. Kondisi tersebut diyakini akan menekan pergerakan dollar AS.

Sebelumnya, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan ini ditutup menguat ditopang surplusnya neraca perdagangan pada Oktober 2021. Rupiah sore ini ditutup menguat 17 poin atau 0,12 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.202 rupiah per dollar AS.

"Data neraca perdagangan ini sudah sangat diantisipasi oleh pelaku pasar sejak minggu lalu, yang mengharapkan rekor surplus 5 miliar dollar," kata Analis DC Futures Lukman Leong saat dihubungi di Jakarta, Senin (15/11).

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2021 mengalami surplus 5,73 miliar dollar AS dengan nilai ekspor 22,03 miliar dollar AS dan impor 16,29 miliar dollar AS. Neraca perdagangan Indonesia telah membukukan surplus selama 18 bulan secara beruntun.
Halaman Selanjutnya....