Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sejarah Asia Timur

Diwarnai Persahabatan Sekaligus Permusuhan

Foto : Wikimedia
A   A   A   Pengaturan Font

Ketika Kerajaan Silla Bersatu menguasai seluruh Semenanjung Korea pada tahun 668 M, hubungan tetap terjaga dengan Jepang bagian selatan, terutama pada periode Nara dan Heian. Hubungan perdagangan dan perdamaian merupakan kepentingan Jepang jika mereka ingin mengakses pasar Tiongkok yang menguntungkan tanpa hambatan.

Ketika Kerajaan Silla Bersatu menguasai seluruh Semenanjung Korea pada tahun 668 M, hubungan tetap terjaga dengan Jepang bagian selatan, terutama pada periode Nara dan Heian. Hubungan perdagangan dan perdamaian merupakan kepentingan Jepang jika mereka ingin mengakses pasar Tiongkok yang menguntungkan tanpa hambatan.

Permusuhan antara Korea dan Jepang terbuka tidak akan pernah terjadi lagi, seperti pada 733 masehi (M). Pada saat itu Jepang mengirim armada untuk menyerang wilayah Silla dan sekali lagi pada tahun 746 M, kali ini dengan armada 300 kapal. Dekade-dekade berikutnya menyaksikan lebih banyak stabilitas regional dan pertukaran kedutaan antara kedua pemerintah.

Perdagangan ditingkatkan oleh panglima perang besar Silla Jang Bogo dan kerajaan tersebut bahkan memiliki kehadiran administratif permanen di Dazaifu di Kyushu, Jepang bagian barat, di mana Jepang mempekerjakan tim penerjemah Silla. Hal ini terlepas dari kenyataan bahwa bajak laut Silla terus mengganggu pedagang pesisir Jepang sepanjang abad ke-9 Masehi.

Ketika Kerajaan Goryeo (Koryo) menggantikan Silla sebagai penguasa Korea sejak awal abad ke-10 M, hubungan perdagangan terus berlanjut dan barang-barang Jepang diimpor, terutama pedang, merkuri, jeruk keprok, mutiara, dan kipas lipat kertas. Goryeo mengekspor biji-bijian, kertas, tinta, ginseng, tikar jerami, dan buku sebagai imbalannya.

Biksu Buddha Goryeo melakukan perjalanan ke Jepang dan meninggalkan bukti keterampilan artistik dan arsitektur mereka. Pada 1231 M, bangsa Mongol yang dipimpin oleh Ogedei Khan menginvasi Korea dalam serangan pertama dari enam serangan pada dekade berikutnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top