Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Pembangunan Ekonomi | Pada 2021, Investasi Afsel di RI 1,46 Juta Dollar AS dengan Total 14 Proyek

Diversifikasi Pasar Ekspor Dipacu

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah terus berupaya meningkatkan kerja sama ekonomi yang komprehensif dengan sejumlah negara. Salah satunya aktif menjajaki Preferential Trade Agreements (PTA) dengan pasar nontradisional, terutama Afrika Selatan (Afsel).

Saat ini, kedua negara menjajaki PTA untuk membuka peluang pasar. "PTA merupakan upaya penguatan industri manufaktur kedua negara, khususnya di sektor peralatan militer, produk makanan olahan, dan pertanian," kata Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, di Jakarta, akhir pekan lalu.

Pada Kamis (22/9), Menperin Agus mendampingi Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, bertemu dengan Minister of Trade, Industry, and Competition Afrika Selatan, Ebrahim Patel, di sela-sela kegiatan Trade, Industry, and Investment Ministerial Meeting (TIIMM) dalam rangkaian agenda Presidensi G20 Indonesia di Bali.

Pada pertemuan tersebut, Menko Airlangga menyampaikan transisi energi menuju rendah karbon merupakan aspek penting untuk mencapai ketahanan iklim yang mendukung lingkungan hidup dan penciptaan lapangan pekerjaan.

Upaya transisi energi Indonesia menuju ramah lingkungan dilakukan melalui berbagai kebijakan nasional seperti penggunaan kendaraan berbasis listrik dengan mendukung pengembangan baterai EV yang didukung oleh bahan baku seperti Nikel yang dimiliki Indonesia.

Menperin menambahkan, Indonesia dan Afrika Selatan sama-sama kaya akan produk mineral dan logam mulia. "Kami mencoba untuk secara moderat menerapkan kontrol terhadap ekspor, terutama ekspor bahan baku, dengan harapan dapat mendorong hilirisasi produk mineral tersebut menjadi produk dengan nilai tambah yang lebih tinggi," paparnya.

Melalui kebijakan hilirisasi nikel, misalnya, telah berhasil mendorong tumbuhnya smelter berbasis nikel, yang menghasilkan produk NPI/FeNi sehingga meningkatkan kapasitas dalam pengembangan industri stainless steel. Enam tahun lalu, ekspor kita dari nikel hanya 1,1 miliar dollar AS. Sedangkan, di tahun 2021 sudah mencapai 20,9 miliar dollar AS. Lompatan nilai tambahnya hingga 19 kali.

Selain kerja sama energi dan pertambangan, juga disinggung potensi kerja sama halal dan industri otomotif beserta komponennya.

Investasi Afsel di Indonesia selama 2021 sebesar 1,46 juta dollar AS dengan total 14 proyek. Sementara itu, total perdagangan nonmigas Indonesia dengan Afrika Selatan pada 2021 mencapai 2,8 miliar dollar AS atau meningkat 122 persen dibandingkan 2020.

Afsel memiliki kerja sama Just Energy Transition Partnership dengan Prancis, Jerman, Inggris, dan Amerika Serikat. Pengalaman tersebut dapat dipelajari dan menjadi best practice bagi Indonesia dalam menemukan model yang sesuai untuk menangani isu perubahan iklim di Indonesia.

"Pertemuan ini dalam rangka menjajaki peluang yang dapat dikerjasamakan secara konkret antara kedua negara," ujar Ebrahim Patel.

Mitra Terganggu

Dihubungi terpisah, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Mercu Buana Yogyakarta, Awan Santosa, meminta pemerintah mempercepat diversifikasi pasar ekspor.

Awan mengatakan akibat tekanan ekonomi global, pertumbuhan ekonomi sejumlah negara maju menurun dan diperkirakan berlanjut tahun depan. Itu dialami oleh mitra utama RI seperti Tiongkok.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top