Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Diversifikasi Ekonomi, Roger Cook Pimpin Delegasi Australia Barat Jajaki Peluang Bisnis di Indonesia

Foto : Istimewa

Premier Australia Barat Roger Cook (tengah) berbincang dengan Menteri Pertambangan & Perminyakan, Energi, Industri Hidrogen, Hubungan Industri Bill Johnston (kanan) dan Menteri Pertanian & Pangan, Kehutanan, & Bisnis kecil Jackie Jarvis dalam rangkaian Indonesia Connect Roadshow, First Ministerial Visit in 2023 di Jakarta, Minggu (3/9)

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA- Premier Australia Barat (West Australia/WA) Roger Cook dalam keterangan kepada pers di Jakarta, Minggu (3/9) mengatakan tengah memimpin misi perdagangan dan investasi pertamanya ke Indonesia. Misi tersebut berfokus pada hasil investasi dan perdagangan terutama pada beberapa sektor seperti industri primer, transisi energi, industri kreatif dan ekonomi digital, pendidikan internasional, dan pariwisata.

"Ini adalah kesempatan luar biasa untuk bertemu dengan para pelaku industri di seluruh Indonesia, salah satu tetangga terdekat dan paling berharga bagi kami," kata Cook dalam keterangannya di sela-sela Indonesia Connect Roadshow 2023 dari The Western Australia Government 2023.

Cook dalam kesempatan itu didampingi Menteri Pertanian dan Pangan, Kehutanan dan Usaha Kecil, Jackie Jarvis dan Menteri Pertambangan dan Perminyakan, Energi, Industri Hidrogen dan yang Terkait, Bill Johnston.

Misi pertama Roger Cook sebagai Premier Australia Barat ini, merupakan "misi besar" karena jumlah delegasi yang terlibat sangat banyak. Misi itu telah dimulai di Jakarta dan melibatkan lebih dari 130 perwakilan penting Pemerintah dan dunia usaha, termasuk tiga anggota kabinet Cook.

"Misi dagang bersejarah ke Indonesia ini, merupakan misi luar negeri pertama saya sebagai Premier WA. Saya akan memainkan peran penting dalam masa depan Australia Barat dan khususnya rencana kami untuk mendiversifikasi perekonomian kami," kata Cook.

Cook menjelaskan, misi perdagangan ini menyediakan platform untuk mempromosikan Negara sebagai mitra yang diakui dan terpercaya, serta peluang bagi bisnis di Australia Barat untuk terlibat dalam perdagangan, investasi, dan pertukaran budaya.

Adapun, misi itu akan dimulai di Jakarta dengan KTT Bisnis dan Investasi ASEAN yang diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) dengan agenda mempromosikan peluang kolaborasi di sektor energi.

Selain itu, misi di Jakarta juga akan mencakup Pertemuan Meja Bundar Energi dengan KADIN, yang akan diselenggarakan di sela-sela KTT Bisnis dan Investasi ASEAN dengan bahasan terkait pengembangan rantai pasokan industri mineral dan baterai yang bernilai tambah, tangguh dan berkelanjutan di kedua wilayah.

"Indonesia adalah mitra yang diakui dan dipercaya dan oleh karena itu penting bagi kita untuk mencari cara-cara baru untuk memperdalam hubungan kita. Tentunya yang memberikan peluang investasi dan lapangan kerja lokal bagi warga Australia Barat," katanya.

Lebih lanjut, Cook menambahkan, pihaknya juga akan melakukan kunjungan ke Surabaya dan Denpasar selama seminggu untuk melihat sumber daya yang dapat dikembangkan di daerah tersebut.

"Besarnya skala delegasi ini menunjukkan betapa seriusnya kami memandang hubungan ini. Misi ini sangat besar dan menunjukkan pentingnya hubungan ekonomi kita," ujarnya.

Western Australia paparnya pada 2022 lalu mengekspor barang ke Indonesia senilai 3,8 miliar dollar Australia atau di atas rata-rata tahunan sebesar 2,3 miliar dollar Australia selama 10 tahun terakhir.

Pencapaian itu, katanya menjadikan Western Australia berkontribusi 25 persen dari total perdagangan barang Australia dengan Indonesia pada tahun lalu.

Western Australia juga menyumbang 30 persen ekspor barang Australia ke Indonesia pada 2022.

"Indonesia adalah mitra dagang penting kami dengan nilai perdagangan 4,6 miliar dollar Australia. Ekspor minyak bumi ke Indonesia juga tercatat meningkat 1,2 miliar dollar Australia pada 2022 lalu," kata Cook.

Tidak Batasi Ekspor

Sementara itu, Jackie Jarvis mengatakan di tengah ancaman kenaikan harga pangan global, pihaknya tidak akan melakukan pembatasan ekspor komoditas pangan seperti gandum karena produksi dalam negerinya hanya 10 persen untuk konsumsi lokal dan 90 persen untuk ekspor.

"Penduduk kami hanya sekitar 2,6 juta, jadi 90 persen hasil produksi untuk ekspor. Mengenai harga terutama gandum ditentukan secara internasional jadi naik turunnya sangat bergantung harga yang terbentuk di pasar global," Jarvis.

Untuk ekspor komoditas pangan, Western Australia akan tetap memprioritaskan Indonesia karena hubungan yang sudah berjalan lama, apalagi dari sisi jarak lebih dekat sehingga biayanya lebih efisien.

Rekannya, Bill Johnston mengakui, pihaknya dalam misi kali ini tengah menjajaki peluang dan kerja sama dengan Indonesia terutama yang terkait dengan mineral kritis dan Energi Baru Terbarukan (EBT).


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top