Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Sigit Wijatmoko, tentang Ujicoba Simpang Susun Semanggi

Ditutup untuk Disempurnakan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukam softlaunching operasional Simpang Susun Semanggi, pekan lalu. Softlaunching ini dilakukan setelah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memberikan sertifikat laik fungsi atas proyek itu. Namun, proyek senilai Rp 360 miliar rupiah ini ditutup kembali bagi pengguna jalan.

Rencananya, Simpang Susun Semanggi akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 17 Agustus 2017. Sehingga, Menteri terkait baik Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Menteri Badan Usaha Milik Negara dan lainnya langsung meninjau Simpang Susun Semanggi ini.

Untuk mengetahui lebih jelas proyek ini, reporter Koran Jakarta, Peri Irawan mewawancarai Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Sigit Wijatmoko, di Jakarta, Senin (31/7). Berikut petikannya:

Kenapa Simpang Susun Semanggi ditutup lagi setelah softlaunching?

Ini kan namanya ujicoba, kita lakukan open traffic. Kita ingin mengetahui prilaku pengendara. Sehingga, dalam rangka evaluasi ada beberapa penyempurnaan, baik terkait rambu-rambu lalu lintas, marka jalan dan lainnya.

Jadi perlu ditutup?

Kalau di atas masih ada pekerjaan, maka sementara waktu perlu ditutup jalan itu. Hal Ini memastikan, setelah diresmikan 17 Agustus 2017, Simpang Susun Semanggi itu bisa dioperasikan secara optimal. Makanya kemarin dilakukan uji coba open traffic dulu.

Apa saja yang perlu dilengkapi dan disempurnakan di Simpang Susun Semanggi ini?

Nggak ada. Kemarin itu hanya perlu penambahan rambu-rambu baru. Seperti rambu roda tiga dilarang masuk, karena kemarin baru roda dua. Pejalan kaki, gerobak dilarang masuk. Rambu itu baru kemarin dipasang.

Selain itu, apa lagi yang harus disempurnakan

Penetapan di off ramp BRI, itu akan dibuat dinding permanen MCB atau dibuat marka cevron. Diputuskan dipasang MCB beton untuk mengurangi terjadinya penumpukan. Akibat kendaraan dari jalur cepat yang langsung memotong.

Padahal, off ramp kendaraan yang turun dari Simpang Susun Semanggi dari Polda menuju Jalan MH Thamrin. Kemarin kita evaluasi, apakah cukup dengan cevron atau beton pemisah.

Berarti masih ada pekerjaan yang belum selesai?

Bukannya belum selesai. Namanya ujicoba kan harus menyesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. Kita sesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. Nanti, setelah 17 Agustus betul betul safety.

Anggota DPRD menyayangkan ujicoba ini tidak memperhatikan rambu-rambu?

Sudah kita lengkapi kok. Ujicoba jalan itu syaratnya satu. Yakni ada sertifikasi laik fungsi dari KKJTJ. Sertifikasi laik fungsi diberikan pada Jum'at malam kemarin.

Artinya, struktur bangunan sudah memenuhi layak fungsi. Tapi kan harus menghitung, ada pengolahan data. Ini kan ujicoba.

Bagaimana hasil ujicoba ini?

Bagus. Artinya, prilaku masyarakat sudah mulai terbentuk. Awalnya kan pengendara ini ada keragu-raguan. Makanya diarahkan dulu oleh petugas. Sekarang sudah mulai natural kok.

Berapa persen kemacetan yang dapat terurai?

Dari hitung-hitungan kami, Simpang Susun Semanggi ini akan mengurai kemacetan hingga 30 persen di wilayah itu. Di titik simpul. Itu hitungan kita, baik travel time atau lainnya. Prilaku pengendaranya kan sudah mulai terbentuk, nggak ada simpul-simpul kemacetan. p-5


Redaktur : M Husen Hamidy

Komentar

Komentar
()

Top