Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Gempa Cianjur

Distribusi Bantuan Difokuskan Lokasi Terpencil dan Tersulit

Foto : Antara

Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini

A   A   A   Pengaturan Font

CIANJUR - Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini memastikan penanganan terhadap korban wilayah gempa di wilahah pelosok Kabupaten Cianjur terus berjalan. Pihaknya menginstruksikan petugas lapangan untuk menyisir daerah-daerah yang sulit terjangkau.

"Saya tugaskan sekarang seluruh petugas posko itu masuk ke dalam-dalam kawasan yang sulit dijangkau untuk mencari itu korban terdampak gempa," ujar Mensos usai menyisir tenda pengungsian di Kabupaten Cianjur, Minggu (27/11).

Dia meminta, bantuan makanan siap santap untuk korban gempa disimpan di area sekitar gerbang kampung. Hal ini untuk memudahkan pendistribusian bantuan. "Nanti perwakilan dari masing-masing pengungsi, datang ke sana untuk mengambil bantuan guna memudahkan dan mempercepat pendistribusian bantuan," jelasnya.

Risma menambahkan, pihaknya juga membuka Posko Bencana Gempa Cianjur di Jakarta dan Bekasi yang akan memasok makanan siap santap untuk korban gempa. Kemensos juga mengembangkan dari semula 12 dapur umum, saat ini menjadi 16 titik di Cianjur.

"Dapur umum ini mampu menyediakan permakanan sebanyak lebih dari 27.000 porsi untuk para pengungsi. Dapur umum di Kemensos untuk mencukupi kebutuhan permakanan yang besar," tandasnya.

Anggota Komisi VIII DPR, I Komang Koheru, mengapresiasi langkah cepat Kementerian Sosial dalam penanganan dampak gempa di Kabupaten Cianjur. Menurutnya, pilar-pilar sosial dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) langsung bergerak membantu masyarakat terdampak bencana dan mendistribusikan bantuan logistik.

Adapun Polri mengerahkan 32 unit motor trail untuk mendistribusikan bantuan bagi korban gempa bumi Cianjur yang berada di wilayah terpencil dan sulit diakses oleh kendaraan roda empat. "Sebanyak 31 personel dan 32 motor trail membawa bantuan untuk korban gempa yang tidak terjangkau oleh mobil," kata Kepala Divisi Humas (Kadivhumas) Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo dalam keterangan yang diterima di Cianjur, Jawa Barat, Minggu.

Dedi menjelaskan pendistribusian bantuan ke wilayah terpencil terdampak gempa bumi bermagnitudo 5,6 SR itu melibatkan masyarakat dan komunitas motor trail untuk menuju wilayah Cugenang dan Nagrak. Bantuan yang didistribusikan tersebut berupa bahan makanan, tenda, selimut, alas tempat tidur, dan perlengkapan dapur umum.

"Tim pendistribusian berangkat dari Polres Cianjur, dilepas oleh Wakapolda Jawa Barat Brigjen Pol. Bariza Sulfi menuju ke pelosok-pelosok yang warga korban gempa tak bisa diakses pakai mobil," kata Dedi.

Adapun Tim Drone Bidang TIK Korps Brimob diterjunkan untuk mendeteksi dan mencari kemungkinan lokasi pengungsian warga yang daerahnya terisolasi.

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 321 warga meninggal dunia hingga hari ketujuh sejak gempa melanda di Kabupaten Cianjur, pada 21 November 2022.

"Dengan ditemukannya tiga korban hari ini, maka yang meninggal dunia menjadi 321 orang," kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam konferensi pers virtual yang diikuti di Jakarta, Minggu.

Suharyanto mengatakan hingga saat ini tercatat 11 orang dinyatakan hilang, dan 108 orang mengalami luka berat dan masih dirawat di seluruh rumah sakit baik di Kabupaten Cianjur maupun sudah dirujuk ke rumah sakit lain.

Kepala BNPB juga melaporkan hingga saat ini jumlah pengungsi terdata sebanyak 73.874 orang, yang meliputi 33.713 laki-laki dan 40.161 perempuan termasuk di dalamnya 92 penyandang disabilitas, 1.207 ibu hamil, dan 4.240 lansia.

Untuk sementara ini, total ada 62.628 rumah rusak akibat gempa tersebut, yang mencakup 27.434 rumah rusak berat, 13.070 rumah rusak sedang, 22.124 rumah rusak ringan.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top