Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Energi

Disparitas Harga BBM Harus Dijaga

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Himpunan Pertashop Merah Putih Indonesia mengharapkan disparitas harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dengan nonsubsidi mesti dijaga dan juga stabil. Hal itu dimaksudkan agar penjualan Pertashop tidak kalah saing dengan penjualan BBM ilegal.

"Saya berharap adanya kebijakan dari pemerintah pusat menyangkut harga BBM. Yang adil menurut saya adalah harga Pertalite dan Bio Solar dinaikkan, dan harga Pertamax dan Dexlite diturunkan," kata Ketua Umum HPMPI Steven lewat pesan elektronik, Minggu (11/8).

Menurut dia, saat ini Pertamina Patra Niaga membuat kebijakan yakni harga BBM Pertamax di Pertashop lebih murah 200 rupiah per liter dibandingkan di SPBU. Hal tersebut bertujuan agar penjualan Pertashop tidak kalah saing dengan eceran.

Namun, lanjut dia meski telah ada kebijakan dari Pertamina tersebut, Pertashop yang notabene hanya bisa menjual produk non-subsidi Pertamax dan Dexlite, tentu tetap terkena dampak dari kenaikan harga BBM beberapa waktu ini.

"Sehingga, disparitasnya yang mesti dijaga tetap stabil (jarak BBM subsidi dengan non-subsidi jangan terlalu jauh), dengan demikian tidak ada antrean panjang, eceran BBM subsidi ilegal pun juga hilang," ujarnya.

Sebelumnya, Pertamina Patra Niaga melakukan penyesuaian harga Pertamax dengan harga baru yang resmi berlaku di SPBU Pertamina pada Sabtu, 10 Agustus 2024, pukul 00.00 waktu setempat.

Pjs Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, menjelaskan penyesuaian harga BBM nonsubsidi Pertamina Patra Niaga mengacu pada tren harga rata-rata publikasi minyak dunia atau ICP dan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

Sebelumnya, meski tren ICP mengalami kenaikan sejak akhir trimester pertama, harga BBM nonsubsidi Pertamina Patra Niaga tidak mengalami perubahan sejak Maret 2024. Hal itu mempertimbangkan kondisi stabilitas ekonomi.

Namun, Pertamina Patra Niaga akhirnya melakukan penyesuaian harga selaras dengan yang telah dilakukan oleh seluruh badan usaha sejak awal Agustus 2024.

Dinilai Tepat

Sementara itu, Peneliti Alpha Research Database Ferdy Hasiman menilai saat ini waktu tepat menaikkan harga BBM nonsubsidi atau Pertamax (RON 92) karena kondisi ekonomi sudah membaik.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top