Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Dipicu Peningkatan Spekulasi Kenaikan FFR

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pergerakan kurs rupiah terhadap dollar AS berpotensi menguat pada awal pekan ini. Hal itu dipengaruhi penurunan keperkasaan dollar AS terhadap mata uang lainnya.

Indeks dollar turun 0,75 persen menjadi 96,030, setelah mencapai level tertinggi dalam 16 bulan di 96,938 pada Rabu (24/11). Indeks telah melonjak dari 93,872 pada 9 November karena meningkatnya spekulasi bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) akan mulai menaikkan suku bunga (FFR) pada pertengahan 2022 untuk menggagalkan inflasi yang sangat tinggi.

Kepala strategi valas Amerika Utara CIBC Capital Markets, Bipan Rai mengatakan penurunan dollar AS, Jumat (26/11), lebih mungkin karena investor mengambil keuntungan setelah kenaikan mata uang itu baru-baru ini, dan bukan perubahan status safe-haven dollar.

"Langkah jangka pendek sebagian besar tentang pemosisian yang diperpanjang dan menutupnya. Setelah itu menjadi sedikit lebih seimbang dan jika kita berada dalam skenario risk-off (penghindaran risiko) maka saya memperkirakan dollar akan terus berkinerja lebih baik," katanya di Toronto, Kanada, akhir pekan lalu.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, akhir pekan lalu, ditutup melemah 70 poin atau 0,49 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.358 rupiah per dollar AS.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top