Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Diperlukan Pembuktian Ilmiah

Foto : Hector RETAMAL / AFP

Security personnel stand guard outside the Wuhan Institute of Virology in Wuhan as members of the World Health Organization (WHO) team investigating the origins of the COVID-19 coronavirus make a visit to the institute in Wuhan in China's central Hubei province on February 3, 2021.

A   A   A   Pengaturan Font

Spekulasi Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), Robert Redfield yang menyebutkan, virus korona SARS-CoV-2 berasal dari laboratorium, banyak dikecam. Menurut mereka, penyataannya yang tanpa bukti dinilai "tidak mungkin."

Ahli virologi dan Direktur Pusat Penelitian Vaksin di University of Pittsburgh. Paul Duprex mengatakan, teori Redfield tidak lolos uji penciuman ilmiah. "Ada perbedaan mendasar antara memiliki teori dan menguji teori serta menunjukkan bukti bahwa teori Anda adalah fakta," ujar dia seperti dikutip USA Today.

Duprex, bekerja pada laboratorium yang menangani patogen berbahaya, mengatakan, kesalahan manusia adalah wajar. "Tidak ada ilmuwan berpikiran terbuka akan berkata kepada Anda, 'ini tidak mungkin,'" lanjut dia.

Baginya yang bisa dikatakan oleh seseorang bukan "tidak mungkin" namun "mana buktinya" yang menunjukkan virus pertama kali muncul dari laboratorium. Ia berharap penyataan Redfield perlu didukung dengan bukti ilmiah.

Penyataan mantan pejabat era Presidan Donald Trump ini dianggap politis. Selama pemerintahan Trump, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, dan para pejabat pada tingkat yang lebih rendah mendorong teori virus korona berasal dari laboratorium.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top