Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Dipengaruhi Sikap "Dovish" The Fed dan ECB

Foto : s.d 11 apr
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kebijakan moneter yang cenderung monderat atau dovish dari bank sentral Amerika Serikat (AS) dan bank sentral Eropa (ECB) menjadi sentimen positif bagi pergerakan rupiah. Namun, dinamika keluarnya Inggris dan Uni Eropa (UE) atau Brexit masih membayangi pergerakan rupiah.

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis (11/4) sore, menguat 13 poin atau 0,09 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.140 rupiah per dollar AS.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Kamis mengatakan, risalah rapat The Fed menjadi sentimen positif bagi pergerakan rupiah hari ini. "Sentimen positif bagi rupiah yaitu pengakuan eksplisit pertama dari Federal Reserve bahwa langkah selanjutnya dalam suku bunga AS mungkin turun daripada naik," kata Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, kemarin.

The Fed merilis Minutes of Meeting dari pertemuan kebijakan moneter Maret 2019 dan menunjukkan kecenderungan untuk tidak ada kenaikan suku bunga tahun ini.

Baca Juga :
Suplai BBM

Selain itu, sentimen positif lainnya bagi rupiah yaitu komentar Bank Sentral Eropa (ECB) yang dovish. Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top