Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pencari Suaka

Dinsos DKI Tetap Salurkan Bantuan

Foto : KORAN JAKARTA/

BALITA DAN LANSIA I Bantuan diprioritaskan bagi balita, ibu hamil, dan lansia. Bahkan, katanya, jika ada dari mereka yang kekurangan gizi akan diberikan makanan tambahan.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Sosial masih memberikan bantuan untuk para pencari suaka yang tinggal di tempat penampungan di gedung eks Kodim, Kalideres, Jakarta Barat, meski sudah melewati batas waktu. Sebelumnya, bantuan itu direncanakan hanya diberikan selama satu pekan.

"Iya diperpanjang bantuannya. Sampai waktu yang nanti ditentukan. Pemprov DKI hanya bisa memberikan bantuan untuk kebutuhan dasar para pencari suaka sampai ada keputusan dari pemerintah pusat dan UNHCR," ujar Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial, Tarmijo Damanik, Kamis (18/7).

Bahkan, katanya, ada dua balita asal Afghanistan yang merupakan anak dari pengungsi pencari suaka dibawa ke RSUD Kalideres untuk mendapatkan pengobatan karena sakit. Kedua balita itu, Mehran Fahimi (dua tahun) terkena infeksi paru-paru dan Milad Rahimi (dua tahun) mengalami demam tinggi selama tiga hari.

"Kami bersama dinas terkait lainnya, siaga 24 jam di lokasi pengungsian. Kan di lokasi pengungsian sudah ada satu ambulans, kalau misalkan kurang, kami siap menyediakan ambulans lagi," kata Damanik.

Dia mengungkapkan, bantuan tersebut diprioritaskan bagi balita, ibu hamil, dan lansia. Bahkan, katanya, jika ada dari mereka yang kekurangan gizi akan diberikan makanan tambahan. Begitu juga jika ada yang sakit, langsung segera ditangani.

Salah satu petugas Dinas Sosial DKI Jakarta, Rory menuturkan, kedua balita itu diantarkan ke RSUD Kalideres pada Rabu (18/7) malam. Menurutnya, ada laporan ke pos bahwa ada dua balita yang mengalami panas tinggi.

"Kemudian, kami membawanya ke RSUD Kalideres menggunakan Grab (angkutan online) pukul 20.16. Alhamdulillah, sesampainya di rumah sakit sudah ditangani oleh pihak rumah sakit dengan cepat," kata Rory.

Mehran Fahimi diharuskan dirawat inap disebabkan dibutuhkan tindakan medis lebih lanjut. "Kami dibantu CWS (Church World Service) untuk meng-cover pembiayaannya, karena kalau menggunakan BPJS Kesehatan tidak bisa. BPJS tidak meng-cover pembiayaan kesehatan pengungsi asing untuk rawat inap," tambah Rory.

Sementara Milad Rahimi, diterangkan Rory, sudah kembali ke lokasi pengungsian pukul 23.45 WIB, Rabu (17/7) malam. "Menurut dokter yang menangani, jika demamnya tidak turun maka diharuskan untuk cek laboratorium," terangnya.

Para pencari suaka telah menempati eks Kantor Kodim sejak Kamis, 11 Juli 2019 lalu. Mereka dipindahkan dari lokasi sebelumnya di trotoar Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, tepat di depan Kantor Badan PBB untuk Pengungsi (UNHCR). pin/P-6

Penulis : Peri Irawan

Komentar

Komentar
()

Top