Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Proses Pendidikan I Palmerah Tak Lakukan Karantina Wilayah

Dinkes DKI Pastikan PTM Tetap Berjalan

Foto : ANTARA FOTO/Reno Esnir

Guru memberi arahan kepada siswi saat mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) SDN Pondok Pinang 01, Jakarta, Rabu (23/3/2022).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Dinas Kesehatan DKI memastikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tetap berjalan di Ibu Kota karena persentase kasus positif sektor pendidikan tergolong rendah. "Rasio kasus positif sektor pendidikan masih di bawah lima persen. "Baru 1,3 persen. Jadi, belum perlu pembelajaran daring," kata Kepala Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Friana Asmely, di Jakarta, Rabu (27/7).

Dia menjelaskan kebijakan ini sesuai dengan Surat Keputusan Bersama empat menteri soal PTM. Kebijakan itu, kata dia, salah satunya mengatur PTM dihentikan sementara selama 14 hari, apabila ada penularan di satuan pendidikan dengan jumlah rasio kasus positif mencapai lima persen atau lebih.

Dinas Kesehatan berperan melakukan pengawasan protokol kesehatan (prokes) di satuan pendidikan melalui puskesmas dan suku dinas kesehatan wilayah masing-masing. Menurut Friana, dinkes proaktif. "Kami tidak menunggu saja, tapi tim puskesmas langsung turun bila ada yang positif di sekolah. Ini dilakukan untuk menemukan kontak erat sekitar siswa yang terinfeksi. Petugas akan melacak," jelas Friana.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menutup SMP Negeri 85 di Cilandak, Jakarta Selatan, selama sepuluh hari, 18-28 Juli karena ditemukan tiga pelajar terkonfirmasi positif Covid-19. Terpaparnya tiga pelajar sekolah di Kelurahan Pondok Labu itu diawali orang tua pelajar yang terpapar.

Data yang dikumpulkan Pemprov DKI Jakarta Selasa (26/7) kasus aktif Ibu Kota, yang dirawat dan diisolasi bertambah 1.359 kasus, sedangkan kasus positif bertambah 2.974 kasus. Sementara itu, jumlah pasien yang sembuh mencapai 1.612 kasus. Adapun kasus positif selama sepekan terakhir mencapai 17,4 persen. Ini dari total jumlah orang yang dites usap PCR sebanyak 101 ribu, dalam sepekan.

Jumlah kasus positif yang tercatat meningkat juga karena angka tes melebihi standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Untuk Jakarta mencapai minimal 10.645 per pekan.

Palmerah

Sementara itu, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, tak memberlakukan karantina wilayah (lockdown), meski sebanyak 87 warga terpapar Covid-19 sejak Selasa (26/7). "Kami tak berlakukan lockdown," kata Camat Palmerah, Joko Mulyono. Dia menjelaskan hingga kini total kasus aktif ada 87 dari enam kelurahan.

Dia juga menyebut kelurahan penyumbang kasus terbanyak berasal dari wilayah Palmerah dengan 40 kasus. Kemudian, disusul Kelurahan Kemanggisan20 kasus, Kota Bambu Utara sembilan kasus, Kota Bambu Selatan tujuh kasus, Jatipulo enam kasus, dan terakhir Kelurahan Slipi empat kasus.

Untuk menekan angka penyebaran Covid-19, Joko beserta jajarannya giat melakukan program vaksinasi massal. "Kita terus lakukan program vaksinasi massal," katanya. Kemarin, dilaksanakan di Plaza Slipi Jaya dan Rusun KS Tubun untuk dosis satu, dua, dan tiga. Pihaknya juga mengerahkan gerai vaksinasi massal di puskemas kecamatan hingga kelurahan. Hal itu karena hingga saat ini capaian vaksin dosis tiga (booster) di Palmerah sudah mencapai 91.605.
Capaian harian vaksin dosis tiga di Kembangan 143 orang. Saat ini, pihaknya tengah mengejar capaian target vaksinasi sebanyak 163.618 dosis.

Joko berharap target tersebut tercapai dalam waktu dekat, sehingga seluruh warga Palmerah menerima vaksin. "Jika telah divaksin, kekebalan tubuh meningkat dan angka penyebaran dapat ditekan," jelas Joko. Dia mengimbau warga tetap menerapkan protokol kesehatan saat di luar rumah.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top