Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kesehatan Rakyat

Dinas Kesehatan: Vaksin Polio Aman

Foto : ANTARA/Ari Bowo Sucipto

Seorang petugas kesehatan meneteskan vaksin polio kepada seorang siswa saat pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Orangtua tidak perlu khawatir mengantarkan anak untuk vaksin polio karena menurut Dinas Kesehatan Jakarta vaksin polio aman.

"Vaksin polio yang digunakan selama Pekan Imunisasi Nasional aman. Hal ini merujuk laporan dari Aceh, Jawa Barat dan, Papua yang sudah mengadakan kegiatan tersebut," tutur Pengelola Program Imunisasi Dinas Kesehatan Jakarta, Inggrita Wisnuwardani.

Dia mengatakan ini dalam acara "PIN Polio: Upaya Bersama Melindungi Anak dari Polio," Senin. Menurutnya, dari 15 juta dosis yang sudah diberikan, tidak ada laporan kejadian ikutan pasca-imunisasi yang sifatnya serius. "Kalaupun ada, sifatnya demam ringan," ucapnya.

Inggrita menambahkan, vaksin serupa pernah digunakan selama PIN polio tiga tahun berturut-turut dari 1995 hingga 1997, berhenti digunakan hingga tahun lalu. Vaksin yang digunakan berasal dari virus hidup yang dilemahkan.

Adapun wilayah Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Papua sudah melaksanakan PIN lebih dulu tahun lalu karena ditemukan kasus polio. "Makanya vaksin hanya diberikan ketika ada kemunculan kasus polio. Ketika tidak ada kejadian, vaksin tidak digunakan. Itu memakai vaksin yang sama seperti yang akan kami pakai 23 Juli," tutur Inggrita.

Jakarta dijadwalkan melaksanakan PIN Polio mulai 23-29 Juli untuk putaran pertama. Kemudian, putaran kedua akan berlangsung 6-12 Agustus. Pemberian vaksin ini menyasar anak berusia nol hingga 7 tahun 11 bulan 29 hari.

"Anak harus 95 persen kita lindungi. Kalau kurang dari itu, bisa ada kejadian polio. Maka, kalau belum mencapai 95 persen, akan diperpanjang sampai 3 Agustus dosis pertama. Lalu dosis keduanya akan dimulai 6 Agustus 2024," jelas Inggrita.

Dia mengingatkan polio merupakan penyakit yang ditularkan virus polio dan menyerang sistem saraf. Virus ini berbahaya karena dapat menyebabkan kelumpuhan dan kecacatan seumur hidup. Kelumpuhan ini sifatnya mendadak.

Gejala awal sebelum menjadi lumpuh biasanya hanya sakit tenggorokan, mual, bahkan hampir 90 persen tidak ada gejala. Saat ini belum ada obat untuk polio. Apabila seseorang telanjur terkena penyakit, maka hanya menjalani pengobatan untuk memperbaiki hidup, tetapi tidak bisa pulih sempurna.

Maka, Inggrita mengingatkan warga untuk memastikan anak-anak mendapatkan vaksin polio lengkap, termasuk mengikuti PIN Polio.
Imunisasi polio diberikan kepada bayi sebelum usia satu tahun. Ini minimal empat kali vaksin polio tetes. Lalu dua kali vaksin polio suntik guna mendapatkan kekebalan sampai seumur hidup.

Seandainya terlewat masih bisa dikejar sampai masuk usia sekolah dasar. Kalau mau dapat vaksin polio selama PIN Polio, datang saja ke Puskesmas, rumah sakit, atau posyandu. Tanyakan kepada dokter spesialis anak, ketua RT atau lurah tempat mendapat vaksin polio. Itu kalau tidak sempat datang ke Puskesmas.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top