Dilanda Musim Flu Parah, Amerika Kekurangan Obat-obatan Anak

Amerika Serikat (AS) melaporkan minimnya pasokan obat-obatan untuk anak, termasuk Tylenol merk obat yang digunakan untuk mengurangi rasa sakit dan demam serta meringankan gejala alergi.

Dokter dan tenaga kesehatan lainnya di AS memprediksi fenomena kelangkaan obat-obatan di negeri itu dapat bertahan selama musim dingin. Sekaligus meningkatkan kekhawatiran di antara para orang tua.

Melansir Associated Press, kelangkaan obat disebabkan datangnya musim flu tahunan yang lebih cepat dan parah dari sebelumnya. Ditambah lonjakan penyakit pernapasan lainnya seperti Covid-19, yang kemudian menciptakan lonjakan permintaan pereda demam dan obat-obatan lain yang dapat dibeli secara bebas tanpa resep.

"Ada lebih banyak anak yang sakit pada tahun ini daripada yang kita lihat dalam beberapa tahun terakhir," kata Shannon Dillon, seorang dokter anak di Riley Children's Health di Indianapolis, AS.

Dillon bahkan menyebut kelangkaan obat-obatan yang bervariasi di sejumlah negara bagian, seperti minimnya pasokan tisu toilet saat pandemi Covid-19 merebak di AS.

"Pada titik ini, ini lebih seperti tisu toilet di awal pandemi (Covid-19)," kata Dillon. "Anda hanya perlu mencari di tempat yang tepat pada waktu yang tepat."

Produsen obat-obatan terkemuka AS, Johnson & Johnson mengatakan sedang menjalankan lini produksi Tylenol sepanjang waktu.

Sementara itu, CVS Health telah membatasi pembelian semua produk pereda nyeri anak yang dibeli melalui apotek atau online, dengan maksimal pembelian sebanyak dua untuk setiap transaksi.

Walgreens membatasi pelanggan online untuk enam pembelian produk penurun demam anak-anak yang dijual bebas. Batas itu tidak berlaku di toko.

Selain produk yang dijual bebas, resep antibiotik amoksisilin juga terbatas karena meningkatnya permintaan. Obat ini sering digunakan untuk mengobati infeksi hidung dan tenggorokan pada anak-anak.

Dokter juga mengingatkan bahwa demam tidak selalu harus diobati karena demam merupakan bentuk pertahanan alami tubuh terhadap infeksi, sekaligus mempersulit virus untuk bereplikasi.

Dillon mencatat bahwa demam mungkin secara intrinsik tidak berbahaya bagi anak yang lebih besar.

Namun, Dillon tetap mengimbau para orang tua membawa bayi baru lahir di bawah 2 bulan ke dokter jika anak mengalami demam yang sangat tinggi untuk memantau perubahan perilaku mereka.

Alih-alih obat, pertimbangkan untuk memandikan anak dengan air hangat. Sebaliknya, memandikan anak dengan air dingin membuat tubuh menggigil, yang sebenarnya bisa menaikkan suhu.

Letakkan kipas angin di kamar anak atau atur pelembap udara untuk membantu paru-paru mereka. Memberi anak madu sebanyak dua sendok teh juga dapat membantu mengendalikan batuk pada anak di atas satu tahun. Namun, hindari penggunaan madu untuk anak kecil karena mengandung risiko botulisme pada bayi.

Erin Fox yang merupakan direktur farmasi senior di University of Utah Health, menuturkan mengatasi kekurangan pasokan obat di AS tergantung dapat bergantung pada apakah ada cukup pekerja di gudang dan toko untuk mengirimkan produk.

"Saya tidak berharap ini akan bertahan satu tahun atau lebih seperti beberapa kekurangan kami yang lain," katanya.