Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Dikritik Karena Minta TNI Tumpas KKB, Ini Reaksi Politisi Partai Golkar

Foto : Istimewa

Ketua MPR Bambang Soesatyo.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA- Gara-gara melontarkan pernyataan meminta TNI dan Polri menumpas habis Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang sekarang kerap menebar teror, politisi Parta Golkar yang sekarang menjabat sebagai Ketua MPR ini menuai banyak kritik dari para penggiat Hak Asasi Manusia (HAM). Politisi Golkar yang dimaksud adalah Bambang Soesatyo atau akrab dipanggil Bamsoet.

Dikritik seperti itu, Bamsoet pun bereaksi. Lewat keterangan tertulisnya yang diterima Koran Jakarta, Minggu (9/5), Bamsoet mengatakan Negara berkewajiban merespons dengan tegas aksi KKB yang telah memerangi negara selama ini. Faktanya, KKB ada di balik pembunuhan Kabinda Papua dan sejumlah prajurit TNI-Polri dan warga sipil. Bahkan KKB terbukti melakukan pembakaran sekolah, rumah, dan properti lain milik masyarakat.

"Kalau negara bertindak tegas kepada KKB karena untuk kepentingan dalam negeri dan keselamatan rakyat, apakah itu melanggar HAM? Ini bukan soal pengabaian HAM. Ini soal keselamatan rakyat. Memangnya KKB pembunuh rakyat tak berdosa itu peduli HAM?," cetus Bamsoet.

Pernyataan tegas Bamsoet ini merespo pernyataan sikap dan pola pikir PHBI, organisasi penggiat HAM yang mengkritiknya. Seperti diketahui dalam pernyataannya, PBHI memandang kekerasan bersenjata yang berkelanjutan di tanah Papua, yang sudah begitu banyak menelan korban jiwa.

"PHBI harusnya juga menghayati dan bersimpati kepada semua pihak yang anggota keluarganya menjadi korban kekerasan bahkan pembunuhan oleh KKB," kata Bamsoet lagi.

Lebih lanjut Bamsoet menegaskan, dirinya sebagai pimpinan MPR RI, demi melindungi rakyat dan negara, maka ia siap menjadi orang yang bertanggungjawab di hadapan hukum internasional atau hukum mana pun. Baginya yang terpenting, para separatis dan teroris bisa musnah dari bumi Indonesia.

"Yang penting para pembunuh, anggota gerakan separatis dan teroris yang tidak peduli HAM, itu musnah dan rata dulu. Sehingga rakyat Papua bisa hidup tenang dan damai kembali. Jika ada yang mempersoalkan statement saya, soal HAM kita bicarakan kemudian, sebagai pimpinan MPR saya siap pasang badan dan bertanggung jawab," tegasnya.

Bamsoet menambahkan, jika PBHI mengaku selalu memperjuangkan keadilan, seharusnya juga bersimpati kepada negara dan semua keluarga korban kekerasan dan pembunuhan oleh KKB. "Bukan hanya bersimpati kepada KKB dan membela HAM mereka," pungkasnya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top