Dikritik Habis-habisan, Siemens Minta Maaf karena Mengejek Perusahaan Gas Rusia Gazprom

JAKARTA - Siemens meminta maaf setelah melontarkan candaan yang menimbulkan respons emosional publik terkait turbin gas Nord Stream 1 milik Rusia yang tertahan di Jerman akibat sanksi internasional. Candaan itu dilontarkan bersamaan dengan pengumuman Rusia terkait penghentian pasokan gas melalui saluran pipa. RT melaporkan, Minggu (21/8).

"Turbin kami yang terkenal masih belum berada di tempat yang semestinya. Turbin ini masih berdiri sendirian di tempat kami di Mulheim an der Ruhr. Mari kita bantu benda malang ini dan ciptakan sebuah playlist Spotify," perusahaan Siemens mencuit pada Rabu, sambil merekomendasikan lagu pertama "So Lonely " dari The Police.

Namun, pada Jumat malam, raksasa teknologi Jerman itu menyadari bahwa "nada" dari cuitan di Twitter itu "tidaklah pantas". Lalu Siemens meminta maaf dengan mengatakan mereka tidak pernah bermaksud melukai perasaan siapapun.

"Kami telah menghapus cuitan kami tentang turbin yang telah memicu diskusi kontroversial," kata perusahaan itu. "Kami mengutuk perang di Ukraina sejak hari pertama" dan akan terus seperti itu," kata Siemens. Namun, permintaan maaf secara publik itu gagal meredakan kritik. Karena perusahaan itu segera dibombardir dengan tuntutan-tuntutan baru: berhenti berurusan dengan Rusia, mengutuk Moskow, dan mendonasikan seluruh pendapatannya untuk Ukraina.

Siemens membuat kesalahan itu tak lama setelah Gazprom mengumumkan bahwa seluruh pasokan gas alam ke Uni Eropa via NS1 akan dihentikan dari 31 Agustus hingga 2 September untuk pemeliharaan enam turbin dari saluran pipa yang beroperasi.
Halaman Selanjutnya....