Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Dikembangkan Terapi Paliatif Kanker

Foto : Istimewa

Kepala Batan, Anhar Riza Antariksawan.

A   A   A   Pengaturan Font

"Berdasarkan data WHO bahwa penderita kanker pada stadium lanjut sebanyak 66 persen atau 2/3 mengalami nyeri akibat kanker yang telah metastasis ke tulang, sehingga mereka memerlukan pereda nyeri untuk meningkatkan kualitas hidup mereka," ujar Rohadi.

Selama ini, kata dia, pereda nyeri yang digunakan adalah morfin. Namun akan berdampak mengganggu kesadaran dan memberikan efek ketagihan. Kerena morfin ini tidak mampu bertahan lama, maka harus diberikan setiap hari.

"Karena alasan itulah, Batan memproduksi samarium untuk pengganti morfin sebagai pereda nyeri pada penderita kanker yang sudah bermestatasis ke tulang. Dengan samarium bisa meredakan nyeri dalam waktu yang lama dan efek sampingnya sangat ringan," katanya.

Menurut Rohadi, inovasi Suntik sudah dimulai sejak tahun 2017 dan terus menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun, baik dari segi penggunaan maupun jumlah rumah sakitnya. Rumah sakit yang menggunakan samarium pada tahun 2017 sebanyak dua rumah sakit meningkat menjadi empat rumah sakit pada 2018, dan lima rumah sakit pada tahun 2019.

"Keberhasilan inovasi ini tidak terlepas dari dukungan beberapa pihak. Penggunaan samarium diharapkan mampu memberi harapan baru kepada para penderita kanker, khususnya stadium lanjut. Samarium yang diinjeksikan kepada penderita kanker dapat meredakan rasa sakit dalam waktu lama sehingga dapat menjalani aktivitas sehari-hari secara normal sehingga dapat meningkatkan kualitas hidupnya," ujarnya. ags/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top