Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Didominasi Pemilih Muda, Sebenarnya Gen Z Tau Apa Aja Sih Soal Pemilu 2024?

Foto : Istimewa

Ilustrasi

A   A   A   Pengaturan Font

Pemilu 2024 akan menjadi kali kedua bagi Indonesia menggelar pemilihan presiden dan legislatif secara bersamaan. Komisi Pemilihan Umum (KPU) pun telah menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) untuk Pemilu 2024 yang mencapai 204.807.222 pemilih.

Gelaran Pemilu 2024 juga akan didominasi pemilih dari generasi muda yakni generasi milenial dan generasi Z. Secara rinci, pemilih dari generasi milenial yang dihitung berdasarkan tahun kelahiran 1980-1995 mencapai 66.822.389 juta pemilih atau 33,60 persen. Sementara, pemilih dari generasi Z yang dihitung berdasarkan kelahiran tahun 1997 hingga 2006 mencapai 46.800.161 pemilih atau 22,85 persen.

Kemudian, generasi X yakni kelahiran 1965-1979 sebanyak 57.486.482 pemilih atau 28,07 persen. Lalu, generasi baby boomer yakni kelahiran tahun 1946-1964 sebanyak 28.127.349 atau 13,73 persen pemilih, serta generasi pre-boomer atau orang yang lahir sebelum tahun 1944 sebanyak 3.570.850 atau 1,74 persen pemilih.

Berdasarkan data pemilih tersebut, generasi muda yakni generasi Z punya peran penting dalam pelaksanaan atau hasil Pemilu 2024. Ini tentu membuat partai-partai politik menyiapkan strategi pendekatan demi menarik simpati sekaligus mendulang dukungan dari pemilih muda.

Generasi milenial dan generasi Z memiliki potensi besar untuk membentuk masa depan demokrasi suatu negara. Pemilu 2024 tentu menjadi momentum krusial di mana suara dan partisipasi aktif dari generasi ini akan memiliki dampak signifikan dalam membentuk arah politik, sosial, dan ekonomi suatu negara.

Badan Pengawasa Pemilu (Bawaslu) mengajak generasi muda berpartisipasi aktif dalam Pemilu 2024 untuk mewujudkan pemilu berintegritas. Terlebih, jumlah generasi muda mendominasi dari DPT nasional.

"Pemilu yang terlegitimasi membutuhkan peran-peran kita, peran generasi muda," kata Anggota Bawaslu Herwyn JH Malonda pada awal bulan lalu saat Diskusi Publik yang digelar DPP Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) bertema Peran Generasi Muda dalam Mewujudkan Pemilu 2024 yang Bersih, Damai, dan Berintegritas.

Ia menjelaskan, generasi muda bisa berperan sebagai pengkoreksi kualitas pelayanan publik, termasuk lembaga penyelenggara pemilu. Ia juga meyakini Pemilu 2024 yang terlegitimasi akan diterima semmua pihak sekaligus supaya mencegah gerakan pembangkangan politik.

"Ini juga akan membuat tingkat kepercayaan masyarakat berjalan dengan baik," ucapnya.

Tapi sebenarnya para Gen Z sendiri sudah tahu atau belum ya kalau akan ada pemilu tahun depan? Soalnya peran Gen Z sangat diperhitungkan nih untuk menentukan pemimpin Indonesia lima tahun ke depan.

Tim Genvoice pun coba meninjau ke beberapa Gen Z untuk mencari tahu fakta seputar Pemilu 2024.

Vino salah satu mahasiswa Universitas Pakuan Bogor menjawab pertanyaan apakah dia tahu akan ada Pemilu 2024. Tanpa pikir panjang, pria kelahiran tahun 2002 ini sudah tahu akan ada pemilu di tahun depan.

"Oh jelas tau dong, sekarang lagi rame-ramenya nih di media sosial tentang pemilu ini. Mau pilih ini atau mau pilih itu" kata Vino.

Vino juga mengaku mengetahui terkait calon presiden (capres) yang diusung oleh sejumlah partai politik (parpol). Namun, ia mengatakan tidak tahu banyak soal sejumlah parpol yang ada di Indonesia.

"Tau dong yang pertama ada Prabowo Subianto, kedua Ganjar Pranowo, ketiga Anies Baswedan. Kalau partainya tau cuma gatau banyak, ada PDI Perjuangan, ada Golkar, Gerindra, Demokrat, PAN, Nasdem, PPP," papar Vino.

Ia menambahkan, akan ikut serta dalam pemilu tahun depan. Sebab, momen pemilu tahun depan akan menjadi kali pertamanya Vino terlibat dalam pemilihan pemilu.

"Yes gua bakal nyoblos karena itu bakal jadi pengalaman pertama gua nyoblos, kedua gua pengen tau ini vibesnya gimana pas nyoblos," kata dia.

Selain Vino, Gen Z lainnya yaitu Alya, mahasiswi Universitas Indonesia juga mengetahui akan ada pemilu tahun depan. Uniknya, Alya bilang tau beberapa partai politik yang punya lagu khas karena sering dengar di sosial media.

"Mungkin kalo di Indonesia itu partai politiknya yang gua tau mungkin anak seumuran gua juga tau itu Partai Perindo dan PAN karena lagunya catchy banget sering ada di TV dan juga sosial media, terus abis itu gua juga tahu ada PBB, PDIP, dan juga Demokrat," tutur gadis kelahiran tahun 2002 itu.

Alya juga mengatakan akan ikut memilih dalam pemilu tahun depan, karena jadi pengalaman pertamanya nyoblos. Ia mengaku ingin merasakan euforia pemilu 2024 karena telah mengetahui beberapa nama capres.

"Kalo tahun depan sebenernya gua tertarik banget buat nyoblos di pemilihan umum dan pemilihan presiden ini. Karena ini pengalaman pertama gua ikut nyoblos di pemilu atau pilpres ini, karena zaman gua SMA gua belum nyampe umur 17, jadi ketika temen-temen gua pada nyoblos gua belum ikutan, jadinya tertarik banget untuk ikutan di tahun depan dan pengen ngerasain euforia pemilihan presiden ketika udah bisa nyoblos gimana," imbuhnya.

"Tahun 2024 itu setau gua ada Anies Baswedan, Prabowo, sama Ganjar Pranowo. Mungkin kalau untuk persentasenya yang memimpin jujur gua kurang tahu sampai segitu," ucapnya.

Namun, tak semua Gen Z mau milih ternyata. Ada juga beberapa Gen Z yang kurang tertarik sama Pemilu 2024 karena beberapa alasan.

Contohnya, Fadli, pria kelahiran tahun 2001 mengaku bahwa dirinya mengetahui ada pemilu tahun depan, tapi enggan untuk ikut proses pencoblosan. Meski mengetahui beberapa nama capres dan sejumlah parpol yang ada di Indonesia, ia mengaku masih ragu untuk ikut pencoblosan tahun depan.

"Kurang tau sih misalkan dari tiga calon pemimpin itu gak memuaskan hati gua buat nyoblos, gua gak nyoblos kayaknya," katanya.

Hal senada juga disampaikan Krismawan yang kuliah di salah satu universitas di Jakarta juga mengetahui perkembangan politik di Indonesia. Namun, dia masih belum ingin nyoblos di pemilu tahun depan.

"Untuk capres dari berita yang gua baca dan lihat ada beberapa partai yang mengusung calon presidennya kayak PDIP itu ngusung Ganjar Pranowo, terus dari Nasdem ngusung Anies Baswedan, dan dari Gerindra itu ngusung Prabowo, yang gua tau itu."

"Ada beberapa partai politik yang gua tau, kayak Golongan Karya atau Golkar, terus ada PDIP, ada Demokrat, PAN, PSI, PKS, PKB, ada Partai Berkarya, dan mungkin masih banyak lagi yang gua gatau ya."

"Gua dari dulu ga pernah nyoblos soalnya gua ga percaya sama politik, gua ga percaya sama semua pemimpin soalnya sama aja. Tapi kalo ada hal yang bikin mindset gua berubah ya gua bakal nyoblos, cuma selama ini gua mikirnya gamau nyoblos aja gitu."

Dari 10 Gen Z yang udah Genvoice tanyain, termasuk empat yang diceritain di atas, mayoritas para Gen Z udah tau nih kalo ada pemilu tahun depan. Para Gen Z juga udah tau beberapa nama capres yang bakal diusung sejumlah partai.

Terus, para Gen Z juga udah tau sejumlah parpol yang ada di Indonesia, seperti PDIP, Golkar, PAN, Demokrat, Gerindra, dan lainnya. Tapi, 2 dari 10 Gen Z yang Genvoice tanya, kayaknya masih gamau nyoblos di pemilu tahun depan. Sementara, 8 Gen Z lainnya masih mau nyoblos tahun depan, soalnya bakal jadi pengalaman pertama mereka nyoblos di pemilu.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top