Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
E-Commerce

Didik Publik Makin Cerdas Belanja di Dunia Maya

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pada 11 November merupakan ajang pemanasan para e-commerce sebelum puncak pesta belanja online terbesar di Indonesia, Harbolnas, yang berlangsung pada 12 Desember mendatang.

Nilai transaksi beberapa e-commerce pada festival belanja 11.11 rata-rata mengalami peningkatan cukup signifikan dibandingkan tahun lalu. Berdasarkan data ShopBack (platform kurator e-commerce), tercatat terjadi peningkatan hingga 5 kali lipat dari segi penjualan dibanding periode yang sama tahun lalu. Dan rata-rata perpelanggan pada pesta belanja online tersebut, menghabiskan senilai Rp 840.177 atau naik sekitar 63 persen.

Hal ini juga menandakan industri e-commerce saat ini sudah berkembang pesat, dan sudah memasuki usia matang. Associate of High Tech, Property and Consumer Industry of MarkPlus, Inc. Irfan Setiawan bahkan menceritakan dalam penelitiannya, kini banyak e-commerce baru bermuculan, baik itu berskala besar sampai kecil.

"Alhasil persaingan pun terjadi begitu ketat, bagi yang bisa menunjukan eksistensinya, akan menjadi top of mind di benak masyarakat. Pemain-pemain seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, dan Bukalapak adalah nama-nama pemain e-commerce yang paling sering disebut responden. Semisal Shopee, yang menjadi e-commerce paling banyak diakses responden dalam tiga bulan terakhir," ujarnya dalam acara MarkPlus Center for Technology & Creativity: E-Commerce Zaman NOW! di Philip Kotler Theater, EightyEight@Kasablanka, Jakarta, belum lama ini.

Ingatan konsumen atas platform belanja online pun begitu kompleks. Dan hal ini yang mungkin menjadi catatan penting bagi para pemain di industri e-commerce dalam negeri.

Salah satu yang krusial dalam penelitian MarkPlus.Inc ialah pada aplikasi belanja online pada smartphone. Menurut penelitiannya, kemasan pada akses belanja ini paling mendapat perhatian konsumen, yaitu sebanyak 91 persen.

Dalam survei yang melibatkan 1.200 responden, dengan rentang usia 19 hingga 35 tahun, berasal dari Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Medan, dan Makassar juga menemukan, Shopee diklaim menjadi platform belanja online di Indonesia yang paling menarik dilihat dan juga mudah digunakan melalui platform mobile-nya.

"Di konsumen umur 19 tahun mereka lebih melihat platform belanja Shopee lebih menarik, sebesar 43,8 persen, Lazada 35 persen, Tokopedia 8,8 persen. Lalu di umur 19-24 tahun juga demikian, Shopee berada dipuncak persentase, bahkan sampai dikalangan umur 35 tahun keatas juga demikian, yaitu 24,2 persen, Tokopedia 24,2 persen, Lazada 22,7 persen," ujar Irfan.

Kemudian fitur-fitur pendukung yang interaktif seperti daily points hingga games interaktif ternyata menjadi bagian yang menguatkan platform belanja online. Responden memberikan penilaian terhadap aplikasi mobile yang memiliki fitur paling interaktif, yaitu Shopee 48 persen, Lazada 18,4 persen dan Bukalapak 14 persen.

Selain itu salah satu hal yang menarik dari hasil riset brand e-commerce populer di kalangan masyarakat ini, ternyata memiliki basis terkuat di daerah-daerah tertentu. Di enam kota besar, Shopee masih mendominasi di Bandung, Surabaya, Semarang, dan Makassar disusul Lazada, Bukalapak dan Tokopedia. Sementara Tokopedia menjadi top of mind di Jakarta dan Lazada di Medan. ima/R-1

Geliat Kaum Milenial

Untuk membaca peta geliat kaum milenial ketika belanja online memang tidak mudah, namun riset MarkPlus, Inc melihat ada beberapa hal yang sangat digemari konsumen muda ini, dan bisa menjadi rujukan oleh para pelaku e-commerce untuk merancang strategi ke depan.

Banyak Promo

Siapa yang tidak tergiur promo. Para pelaku e-commerce di Indonesia senang mengadakan promo untuk mereka yang gemar belanja online, dan ini berhasil menarik minat milenial sehingga promo dijadikan salah satu alasan kenapa mereka senang belanja online. Promosi seperti flash sale, gratis ongkir, buy one get one, sampai penukaran poin atau reward dengan hadiah atau mendapat potongan harga.

"Strategi seperti banyak promo, harga murah, reputasi baik, sampai gratis ongkir adalah alasan mengapa konsumen memilih belanja di platform e-commerce," sambung Irfan.

Metode Pembayaran Beragam

Faktor lainnya adalah banyaknya pilihan metode pembayaran pada e-commerce. Konsumen dapat memilih metode pembayaran yang diinginkan sesuai rekening bank yang mereka miliki, atau mereka juga dimudahkan dengan pilihan metode pembayaran melalui kartu kredit, cicilan nol persen, cash on delivery, hingga pembayaran melalui gerai minimarket.

Harga Murah

Alasan lainnya adalah harga barang yang dijual di online lebih murah jika dibandingkan barang yang dijual di toko ritel atau pusat perbelanjaan.

Pengiriman Barang Cepat

Faktor yang terakhir, waktu pengiriman barang yang relatif cepat membuat konsumen nyaman berbelanja online. Pilihan jasa kurir yang beragam dan konsumen juga bisa memantau waktu pengiriman atau proses status barang yang mereka pesan. ima/R-1

Beasiswa bagi Mahasiswa Berprestasi

Pada kesempatan berbeda, Lotte grup, melalui Lotte Foundation kembali mendukung perkembangan dunia pendidikan dengan memberikan program beasiswa kepada mahasiswa berprestasi di Indonesia. Periode akhir tahun ini, Lotte Foundation memberikan beasiswa kepada 51 orang berprestrasi dari 11 universitas di Indonesia, di antaranya dari UI, Unnas, ITB, Universitas Atmajaya, Universitas Trisakti, Universitas Prasetya Mulya, Unbraw, UNS Solo, Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang, dan Universitas Islam As Syafiiah.

Program beasiswa tersebut dimaksudkan untuk memberikan kesempatan para mahasiswa Indonesia yang berprestasi namun menghadapi kendala ekonomi untuk menempuh pendidikan tinggi berkualitas. Presdir PT Lotte Mart Indonesia dan PT Lotte Shopping Indonesia, Joseph Buntaran mengatakan pendidikan menjadi fokus utama, karena dengan pendidikan akan lahir kualitas individu yang baik untuk membangun bangsa.

"Dengan program beasiswa ini, para mahasiswa diharapkan lebih termotivasi belajar, cepat lulus, dan berkarya. Jadi sayang kalau mahasiswa yang memiliki nilai akademis bagus tapi tidak bisa melanjutkan pendidikan karena masalah biaya," kata Joseph di Lotte Shopping Avenue, Jakarta, belum lama ini.

Setiap mahasiswa akan mendapatkan beasiswa sebesar 400 dolar atau sekitar Rp 6 juta untuk satu semester. Untuk mengikuti program beasiswa tersebut, ada beberapa syarat. Penerima beasiswa merupakan mahasiswa yang memiliki kesulitan ekonomi dengan minimal IPK 2,80 dan mahasiswa berprestasi dengan minimal IPK 3,20 dengan periode penerimaan beasiswa maksimal dua kali dalam setahun.

Para penerima beasiswa setelah lulus akan memiliki peluang bekerja di Lotte, asalkan memiliki kriteria yang telah ditentukan perusahaan. "Saya berharap para mahasiswa melihat Lotte sebagai impian masa depan mereka untuk bekerja dan berkarya. Bagi para penerima beasiswa tidak ada treatmen khusus, tapi ketika kami merekrut mahasiswa baru lulus yang paling dilihat yakni nilai akademis dan wawancara psikologi. Ketika dua kriteria itu masuk, maka berpeluang bekerja di Lotte," lanjut Joseph.

Program beasiswa yang telah berlangsung sejak 2010 itu hingga kini telah memberikan 562 mahasiswa di seluruh Indonesia. ima/R-1

Komentar

Komentar
()

Top