Dibayangi Kenaikan FFR Lebih Cepat
JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis (23/9) sore, ditutup stagnan dibayangi sinyal kenaikan suku bunga acuan lebih cepat oleh The Fed (FFR). Rupiah ditutup stagnan alias sama dengan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.243 per dollar AS.
"Dollar AS menguat setelah The Federal Reserve menetapkan tahapan baru untuk kenaikan suku bunga pada tahun depan, yang mana ini lebih cepat dari perkiraan pasar," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta.
The Fed semalam tidak mengubah level suku bunga acuan atau sesuai dengan perkiraan pasar, serta juga tidak mengumumkan waktu dimulainya pemangkasan pembelian aset.
Namun, The Fed menyatakan bahwa moderasi laju pembelian aset mungkin akan segera dibenarkan dan Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa para anggota dewan yakin pemangkasan pembelian aset dapat berakhir sekitar pertengahan 2022, yang membuka jalan untuk kenaikan suku bunga setelah itu.
Sementara itu, kondisi pandemi yang terkendali di dalam negeri tampaknya membantu menahan pelemahan nilai tukar rupiah yang sempat terjadi pada pagi tadi.
Jumlah kasus harian Covid-19 di Tanah Air, Rabu (22/9) bertambah 2.720 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 4,2 juta kasus. Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar Covid-19 mencapai 149 kasus sehingga totalnya mencapai 140.954 kasus.
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya