Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Di Tengah Polemik Penolakan Kehadiran Rusia di G20, Ada Apa Tiba-tiba Menlu Kanada Temui Presiden RI Joko Widodo, Bahas Apa Ya?

Foto : Biro Pers Sekretariat Presiden/Antara

Menlu Kanada Melaine Joly dan Presiden RI Jokowi

A   A   A   Pengaturan Font

Menteri Luar Negeri (Menlu) Kanada Melaine Joly bertemu dengan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (11/4). Pertemuan keduanya dilakukan di tengah polemik G20 terkait ancaman negara Barat terhadap wacana kehadiran Presiden Rusia Vladimir Putin.

Menlu RI Retno Marsudi turut mendampingi Presiden Jokowi saat menerima kunjungan rombongan Menlu Kanada. Ia menyampaikan, dukungan Kanada, antara lain disampaikan lewat komitmen untuk terus melakukan komunikasi terbuka dengan Indonesia dalam rangka persiapan terbaik G20 dalam menghadapi situasi sulit yang tengah terjadi saat ini.

"Di dalam pertemuan tadi Menteri Luar Negeri Kanada kembali menyampaikan dukungan Kanada terhadap Presidensi G20 Indonesia," kata Retno dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (12/4).

Retno menambahkan, komitmen dan komunikasi terbuka mewujudkan optimalisasi G20 di tengah situasi sulit akibat perang yang terjadi di Eropa timur. Menurutnya, Indonesia juga mendapat dukungan serupa dari seluruh negara anggota G20.

"Oleh karena itu, kita ingin bahwa dukungan-dukungan itu kita wujudkan, kita kerja samakan sehingga sekali lagi agar G20 dapat bekerja secara maksimal di tengah situasi yang sulit ini," ucapnya.

Selain terkait G20, Indonesia dan Kanada juga membahas kerja sama di bidang ekonomi. Ini mengingat, Kanada merupakan salah satu mitra perdagangan dan investasi yang cukup penting bagi Indonesia di kawasan Amerika Utara.

Retno menuturkan, nilai perdagangan antara Kanada dan Indonesia mengalami peningkatan cukup signifikan nyaris 30 persen dan pertambahan empat persen nilai investasi pada tahun 2021. Ini sesuai arahan Presiden Jokowi menekankan pentingnya upaya memperkuat hubungan kerja sama ekonomi kedua negara, salah satunya dengan mengintensifkan negosiasi Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) yang perundingan putaran pertamanya telah diselesaikan pada Maret 2022.

"Bapak Presiden menyatakan perlu untuk dipercepat negosiasinya. Selain itu dibahas mengenai kerja sama untuk isu 'clean energy', infrastruktur, dan lain-lainnya. Terdapat ketertarikan dari investor Kanada untuk terus berinvestasi di Indonesia," ujarnya.

Sebagai informasi, Presidensi G20 di Indonesia menjadi sorotan publik belakangan ini. Hal tersebut seiring Indonesia yang memutuskan mengundang seluruh anggota G20 termasuk Rusia.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau pada akhir Maret lalu mengungkapkan, kehadiran Rusia dalam Presidensi G20 di Indonesia akan menjadi masalah besar bagi banyak negara.

"Bagaimana kami mengelola dan mendorong pertumbuhan ekonomi dunia. Rusia dengan invasi ilegalnya ke Ukraina menghambat pertumbuhan ekonomi setiap orang di dunia," tuturnya dikutip dari AFP.

Sebelumnya, Kedutaan Rusia di Jakarta juga menyampaikan kemungkinan Presiden Rusia Vladimir Putin akan hadiri acara G20 tersebut. Ini menimbulkan berbagai ancaman beberapa negara, seperti Amerika Serikat (AS) dan Australia yang tidak menyetujui kehadiran Rusia atas aksi invasi yang dilakukan Negara Beruang Merah tersebut ke Ukraina sejak 24 Februari lalu.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top