Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis

Di Tengah Larangan Ekspor Ayam, Pemerintah Malaysia Beri Izin Khusus Ekspor Ayam Tertentu

Foto : ANTARA/Virna P Setyorini

Pedagang ayam segar berjualan di Pasar Pudu, Kuala Lumpur, Kamis (2/6). Pemerinta Malaysia melarang ekspor ayam per 1 Juni menyusul isu kekurangan pasokan beberapa bulan terakhir.

A   A   A   Pengaturan Font

KUALA LUMPUR - Kementerian Pertanian dan Industri Pangan (MAFI) Malaysia mengumumkan telah menyepakati pemberian izin khusus yang akan segera efektif untuk ekspor komoditas berbasis ayam tertentu.

Berdasarkan keterangan MAFI yang dikutip Bernama, Rabu (15/6), izin khusus ekspor hanya diberikan untuk ayam pedaging berwarna, termasuk ayam kampung dan ayam hitam, lalu semua produk berbahan dasar ayam, serta"day-old-chicks"(DOC) untuk indukan.

Namun demikian, kementerian menekankan bahwa larangan ekspor untuk ayam pedaging komersial, ayam utuh, ayam potong dan DOC tetap berlaku.

Menurut MAFI, keputusan pemberian izin khusus itu dilakukan setelah kementerian melakukan serangkaian diskusi mendetil dengan para pelaku industri ayam dan asosiasi peternak terkait larangan ekspor yang berlaku sejak 1 Juni lalu.

Kontrol fisik di semua titik keluar akan terus diterapkan oleh Departemen Layanan Karantina dan Inspeksi (Maqis) Malaysia dan aktivitas apa pun untuk mengekspor komoditas tidak diperbolehkan. Pengiriman komoditas ekspor tersebut harus dikelola dengan baik oleh pemegang izin.

Sebelumnya Pemerintah Malaysia sudah mengumumkan menghentikan ekspor ayam hidup, karkas ayam utuh, ayam potong dan produk berbahan dasar ayam untuk menjamin kontinuitas pasokan ayam dan ketahanan pangan negara.

Pemerintah Malaysia memandang serius penyalahgunaan izin khusus tersebut, karenanya bagi pelanggar berdasarkan pasal 11 (2) dan 11 (3) Undang-Undang Karantina dan Inspeksi Malaysia Tahun 2011 (Undang-undang 728) akan diambil dan jika terbukti bersalah seseorang dapat dikenakan denda maksimum 100.000 ringgit Malaysia (Rp 330 juta), penjara hingga enam tahun, atau keduanya.

MAFI mengatakan akan terus memantau pasokan ayam dalam negeri yang membaik dan diharapkan dapat stabil mulai bulan Juni dan seterusnya.

Pada 23 Mei, Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob mengatakan ekspor hingga 3,6 juta ayam dihentikan mulai 1 Juni sampai harga ayam dan produksi stabil dan itu sebagai tindakan jangka pendek untuk masalah kekurangan ayam yang sedang berlangsung.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top