Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Garam dari Sahara

Di Sub Sahara Afrika Barat, Garam Ditukar dengan Emas

Foto : AFP/ SOULEYMANE AG ANARA
A   A   A   Pengaturan Font

Pada abad ke-10 M, Sanhaja Berber, yang menguasai tambang garam di Awlil dan Taghaza dan transportasi melalui kota-kota perdagangan seperti Audaghost, mulai menentang monopoli perdagangan Kekaisaran Ghana. Pada abad ke-11 M, tambang Awlil berada di tangan Takrur, namun Kekaisaran Mali (1240-1645 M) yang mendominasi perdagangan garam sub-Sahara setelah runtuhnya Kekaisaran Ghana.

Namun, pelabuhan sungai semi-independen seperti Timbuktu mulai mencuri peluang perdagangan dari raja-raja Mali di wilayah barat. Kerajaan berikutnya yang mendominasi wilayah ini dan pergerakan garam adalah Kekaisaran Songhai (abad 15-16 M) dengan ibu kota perdagangannya yang besar di Gao.

Garam mungkin jarang ditemukan di sabana, namun di kota pertambangan gurun seperti Taghaza (sumber garam utama Sudan hingga abad ke-16 M) dan Taoudenni, komoditas tersebut masih begitu melimpah. Bahkan garam batu yang keras malah sering digunakan untuk membangun rumah.

Tambang garam sebagai tempat penghasil uang menarik persaingan untuk mendapatkan kepemilikan atasnya. Seperti ketika pemimpin Maroko, Muhammad al-Mahdi, berusaha menguasai pasar dengan mengatur agar beberapa pedagang garam terkemuka Tuareg dibunuh di Taghaza pada pertengahan abad ke-16 Masehi.

Memang secara harfiah, siapa pun yang menguasai perdagangan garam juga menguasai perdagangan emas. Kedua komoditas merupakan pilar ekonomi utama berbagai kerajaan dalam sejarah Afrika Barat. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top