Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Garam dari Sahara

Di Sub Sahara Afrika Barat, Garam Ditukar dengan Emas

Foto : AFP/ SOULEYMANE AG ANARA
A   A   A   Pengaturan Font

Selain itu, garam selalu banyak diminati untuk mengawetkan daging kering dengan lebih baik dan menambah rasa pada makanan, terutama di wilayah sabana di selatan gurun Sahara bagian barat (dikenal sebagai wilayah Sudan) dan hutan di bagian selatan Afrika Barat yang miskin garam.

Daerah-daerah di dekat pantai Atlantik dapat memperoleh mineral tersebut dari evaporasi atau dari air laut. Kekurangannya, garam laut tidak dapat berpindah atau disimpan dengan baik. Alternatif ketiga adalah garam yang berasal dari abu tanaman yang dibakar seperti millet dan palem, namun sekali lagi garam tersebut tidak begitu kaya akan natrium klorida.

Akibatnya, di sebagian besar wilayah Sudan, garam harus didatangkan dari utara. Gurun Sahara yang tidak ramah merupakan sumber utama garam batu, baik yang diperoleh dari endapan permukaan yang disebabkan oleh proses pengeringan seperti yang ditemukan di dasar danau tua.

Pilihan lainya adalah ekstraksi garam dari tambang yang relatif dangkal di mana garam secara alami dibentuk menjadi lempengan. Garam jenis ini yang berwarna abu-abu krem ini jauh lebih unggul dibandingkan sumber garam lain yang berasal dari laut atau tumbuhan tertentu.

Sampai saat ini, kapan kawasan tersebut menjadikan garam sebagai komoditas perdagangan tidak diketahui. Yang jelas pertukaran garam dengan sereal sudah ada sejak zaman prasejarah ketika masyarakat gurun dan sabana berupaya mendapatkan apa yang tidak dapat mereka produksi sendiri.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top