Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sejarah Demokrasi

Di Roma Demokrasi Hanya Menguntungkan Kelompok Kaya

Foto : AFP/DOUANE FRANCAISE

Tribune Hemicycle Palais Bourbon.

A   A   A   Pengaturan Font

Republik Romawi telah membantu melestarikan konsep demokrasi selama berabad-abad. Masyarakat ini mencetuskan konsep kajian karya-karya tulis klasik dan melestarikan banyak karya-karya tulis peninggalan Yunani Kuno.

Selain itu, tata pemerintahan Romawi telah mengilhami banyak pemikir politik selama berabad-abad. Demokrasi (perwakilan) modern yang ada saat ini lebih banyak meniru pola pemerintahan Romawi daripada pola pemerintahan Yunani.

Pada masa Republik Romawi ada beberapa dari prinsip demokrasi Athena yang diterapkan. Namun begitu mereka membagi pemilih berdasarkan kelas dan menciptakan sistem yang menguntungkan kelompok kaya, menurut seorang profesor ilmu politik di Universitas San, Del Dickson.

Daripada memberikan suara dalam satu Majelis raksasa seperti Athena, bangsa Romawi mempunyai tiga majelis. Yang pertama disebut Majelis Centuriate, dan badan ini memilih jabatan tertinggi di Roma, termasuk Konsul, Praetor, dan Sensor. Ketiganya juga merupakan majelis yang bertanggung jawab untuk menyatakan perang.

Pemungutan suara di Majelis Centuriate dimulai dari kelas terkaya dan penghitungan suara dihentikan segera setelah mayoritas dari 193 anggota badan tersebut tercapai. Jadi jika semua orang kaya ingin RUU tersebut disahkan, atau Konsul tertentu dipilih, mereka dapat memilih sebagai sebuah blok dan mengesampingkan kelas bawah.

Dalam bahasa Latin, hak istimewa untuk memilih terlebih dahulu disebut praerogativa yang diterjemahkan sebagai "meminta pendapat sebelum orang lain". Kata ini kemudian menjadi akar kata prerogative dalam bahasa Inggris.

Di dua majelis Romawi lainnya, Majelis Suku dan Dewan Plebeian, urutan pemungutan suara ditentukan dengan cara mengundi. "Suku" di Athena dan Roma tidak didasarkan pada darah atau etnis, tetapi berdasarkan wilayah geografis tempat tinggal. Dengan demikian, Majelis Suku berfungsi sama seperti Senat Amerika Serikat, yaitu setiap negara bagian memiliki perwakilan yang setara.

Beberapa aspek pemilu di Republik Romawi masih ada hingga saat ini. Pemungutan suara di majelis dimulai seperti model Athena, dengan masing-masing anggota majelis mengangkat tangan dan memberikan suara di depan umum.

Namun seiring berjalannya waktu, menjadi jelas bahwa "sponsor" kaya menekan anggota majelis Romawi untuk memilih dengan cara tertentu, sehingga pemungutan suara harus dilakukan secara rahasia. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top