Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Di Hadapan Para Pejabat Militer Asean, Panglima TNI Ungkapkan Keprihatinannya Soal Kondisi di Myanmar

Foto : Istimewa

Kasum TNI Letjen TNI Ganip Warsito mewakili Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto menghadiri pertemuan virtual Panglima Angkatan Bersenjata Wilayah Asean pada Forum ke-18 Asean Chiefs of Defense Forces Meeting (ACDFM) tahun 2021.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Di hadapan para pejabat militer negara Asean yang menghadiri pertemuan virtual Panglima Angkatan Bersenjata Wilayah ASEAN pada Forum ke-18 ASEAN Chiefs of Defense Forces Meeting (ACDFM) tahun 2021, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi yang terjadi di Myanmar.

Kata Panglima TNI, dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen TNI Ganip Warsito, keamanan dan keselamatan rakyat Myanmar harus menjadi prioritas utama. Itu pula, yang ditegaskan Presiden Jokowi dan Menteri Luar Negeri Indonesia.

"Sebagaimana disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia, dan disampaikan kembali oleh Menteri Luar Negeri, keamanan dan keselamatan rakyat Myanmar harus menjadi prioritas utama," kata Marsekal Hadi dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Letjen Ganip seperti dikutip dari keterangan pers Puspen TNI yang diterima Koran Jakarta, Jumat (19/3).

Dalam sambutannya, Panglima juga menyinggung soal tantangan yang harus dihadapi dalam perkembangan isu Laut China Selatan dan bencana alam. Katanya, ini membutuhkan perhatian kita bersama.

"Untuk itu langkah yang harus kita tempuh We Care, We Prepare, We Prosper dengan menyatukan tekad dan langkah kerja sama secara konkrit dalam menghadapi setiap tantangan menjadi suatu kebutuhan mendesak bagi ASEAN," katanya.

Tidak lupa, Marsekal Hadi mengingatkan soal pentingnya memperkuat kerja sama militer Asean. Kerja sama itu melalui berbagai upaya. Pertama, meningkatkan interaksi dan komunikasi antar pimpinan dan pejabat angkatan bersenjata sebagai jembatan dalam peningkatan kerja sama. Kedua, meningkatkan sharing informasi dalam berbagai bidang.

"Ketiga, membentuk mekanisme latihan bersama angkatan bersenjata Asean secara bertahap guna membangun kemampuan dan meningkatkan profesionalisme angkatan bersenjata Asean," ujarnya.

Dalam kesempatan itu juga, Hadi menyoroti soal pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung selama satu tahun lebih. Semua negara saat ini masih berjuang untuk menghadapinya. Pandemi juga membawa permasalahan sosial dan ekonomi yang berimplikasi pada stabilitas setiap negara.

"Upaya vaksinasi yang telah dilakukan semua negara masih mengalami hambatan," ujarnya.

Menurut Hadi, permasalahan tidak hanya pada bagaimana memberikan vaksin kepada masyarakat luas. Tapi juga keterbatasan vaksin di setiap negara yang menjadi kendala tersendiri. Seluruh negara sedang berupaya menyediakan vaksin yang cukup bagi rakyatnya. Sedangkan kapasitas produksi vaksin belum dapat mencukupi jumlah yang dibutuhkan.

"Situasi itu diperumit dengan berbagai hoaks yang beredar di media sosial dan mempersulit upaya setiap Pemerintah dalam melaksanakan program penanganan pandemi. Fenomena hoaks ini tidak hanya kita alami sendiri, tidak hanya dialami oleh negara-negara Asean," katanya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top