Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Di Hadapan Para Calon Atase Pertahanan dan Atase Laut, KSAL Singgung Soal Natuna

Foto : Istimewa

KSAL Laksamana TNI Yudo Margono menerima para calon Atase Pertahanan dan Atase Laut di Mabesal Cilangkap, Jakarta Timur.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pada hari Senin (26/7), Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Yudo Margono, menerima para calon Atase Pertahanan dan Atase Laut Indonesia periode 2021 - 2024 di pendopo Neptunus Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur. Dalam arahannya, orang nomor satu di TNI ini sempat menyinggung soal kawasan Natuna. Untuk menjaga stabilitas Laut Natuna diperlukan langkah diplomasi.

"Jagalah stabilitas Laut Natuna dengan kerja sama dengan negara manapun, karena kita sebagai negara nonblok. Jaga hubungan baik agar perairan laut Indonesia tetap kondusif sehingga para pelaku pelayaran dapat melaksanakan tugasnya dengan baik," kata Laksamana Yudo seperti dikutip dari keterangan tertulis Dispen TNI AL yang diterima Koran Jakarta, Rabu (28/7).

Ada pun para calon Atase Pertahanan dan Atase Laut Indonesia masa periode 2021 sampai dengan 2024 yang akan bertugas tercatat 16 orang. Rinciannya,2 Perwira Tinggi (Pati) sebagai Athan Negara Australia dan India masa periode 2021 sampai dengan 2023, 7 Kolonel untuk Athan negara Italia, Vietnam, Belanda, Iran, Filipina, Myanmar, dan Afrika Selatan. Dan 7 Atase Laut yang akan ditugaskan di Thailand, RRT, Amerika Serikat, Malaysia, Rusia, Saudi Arabia dan Singapura dengan masa periode 2021 sampai dengan 2024.

"Posisi strategis Indonesia di antara dua Samudera yaitu Samudera India dan Samudera Pasifik dan luasnya perairan yurisdiksi nasional dapat menjadi media diplomasi negara dan media kerja sama," kata Yudo.

Indonesia, lanjut Yudo, punya laut yang luas. Jika ada sengketa, penyelesaiannya dengan diplomasi dan kerja sama secara damai.

"Dan bila ada tawaran kerja sama diplomasi yang ada hubungannya dengan Angkatan Laut pasti kita terima," katanya.

Yudo meminta kepada calon Athan dan Atase Laut untuk memahami tentang hubungan diplomasi luar negeri yang meliputi kebijakan, sikap dan langkah pemerintah Indonesia dalam melakukan diplomasi, memelihara dan meningkatkan hubungan kerja sama di bidang militer dan pertahanan negara. Ia juga meminta para calon Athan dan Atase Laut untuk menjaga nama baik negara Indonesia, TNI dan TNI AL.

"Karena para Atase adalah representasi atau wakil dari Menteri Pertahanan, Panglima TNI, dan Kepala Staf Angkatan Laut. Disamping itu, Atase juga bertindak sebagai insan intelijen yang mana seorang Atase adalah mata-telinga intelijen TNI, khususnya TNI Angkatan Laut. Sehingga secara aktif mengikuti perkembangan situasi dan kebijakan pemerintah RI di bidang maritim serta dapat menyampaikan kepada mitra kerja Athan di negara tempat bertugas," tuturnya.

Laksamana Yudo juga menekankan, tentang pentingnya menjaga soliditas dilingkungan tempat bertugas. Serta pentingnya mematuhi peraturan dan hukum negara setempat. Ia juga berpesan agar para Atase untuk mengutamakan kelancaran proses diplomatic and security clearance. Terutama saat alutsista KRI maupun Pesud melaksanakan tugas dan latihan di negara tempat para Atase bertugas.

"Tetap jaga komunikasi dan koordinasi dengan Mabes TNI AL," tukasnya.

Turut hadir di pertemuan itu, Wakil Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono, Asintel Kasal Laksamana Muda TNI Angkasa Dipua, Aspers Kasal Laksda TNI Irwan Achmadi, Kadispamsanal Laksma TNI Indaryanto, Kadisminpersal Laksma TNI Deni Herman serta pejabat Mabesal terkait lainnya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top