DHE di Luar Negeri Masih di Atas Rp124 Triliun
Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Manufaktur Ekspansif
Pada kesempatan sama, Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati mengatakan kinerja sektor manufaktur Indonesia yang saat ini tumbuh positif akan mampu mengimbangi pelemahan ekspor dan impor. "Manufaktur cukup seimbang antara permintaan domestik dan ekspor, sehingga permintaan domestik yang tumbuh sehat akan bisa jadi penopang bagi kompensasi ekspor atau permintaan eksternal yang melemah," kata Sri Mulyani.
Meningkatnya permintaan domestik pada industri manufaktur ditopang oleh industri barang logam yang mencakup komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik yang tumbuh 13,68 persen year on year (yoy). Kemudian, industri logam dasar yang 10,86 persen yoy, industri alat angkutan tumbuh 7,31 persen yoy, serta industri barang galian bukan logam tumbuh 7,20 persen yoy.
Di samping itu, Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia pada Oktober masih terjaga pada level ekspansif, yakni 51,5. Meski melemah, namun capaian tersebut menandakan ekspansi manufaktur Indonesia terjaga berturut-turut selama 26 bulan terakhir.
Kendati demikian, Menkeu mengatakan akan tetap mewaspadai pelemahan kinerja ekspor dan impor. Ke depan, pemerintah akan terus memantau outlook perekonomian pada negara maju.
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya