Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Transportasi Massal

Dewan dan MRT Belum Putus soal Tiket MRT

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Proyek Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta dinantikan masyarakat agar segera beroperasi. Sebab, transportasi modern berbasis rel ini baru pertama kali ada di Indonesia dan diyakini bakal mengurangi kemacetan di Ibukota.

"Rencananya Maret 2019, MRT diresmikan Presiden Joko Widodo. Ini jangan dikaitkan dengan politik. MRT ini merupakan milestone untuk mengurangi kemacetan di Jakarta," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD Golkar DKI Jakarta, Rizal Mallarangeng, di Jakarta, Senin (7/1).

Sebagai wujud rasa terima kasih atas adanya MRT, ungkap Rizal, Golkar akan memborong tiket MRT agar seluruh anggotanya menggunakan transportasi umum. Hal ini dilakukan agar masyarakat Jakarta pun ikut beralih menggunakan transportasi umum dalam mobilitas sehari-harinya.

"Fraksi partai Golkar akan merumuskan cara untuk merayakan MRT sebagai milestone yang penting. Karena Indonesia harus maju. Kalau bisa, saat MRT mulai beroperasi nanti, kita borong tiketnya dan anggota fraksi bisa mengajak konstituen untuk merasakan naik MRT," katanya.

Dia mengungkapkan, pembangunan proyek MRT dimulai saat Jokowi menjabat Gubernur DKI Jakarta untuk mengurai kemacetan. Untuk itu, pihaknya mendorong Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengembangkan pembangunan MRT itu ke fase-fase selanjutnya.

"Setelah penetapan Rancangan Peraturan Daerah tentang PT MRT Jakarta (Perseroan Daerah), Fraksi Partai Golkar berharap Pemprov DKI Jakarta terus melanjutkan pembangunan dan pengoperasian sistem moda transportasi massal terpadu tersebut secara efektif dan efisien," tegasnya.

Meski demikian, tiket MRT Jakarta itu hingga kini belum dibahas dan ditetapkan. Sebelumnya, DirekturUtama PT. MRT Jakarta, William P Sabandar, bahwa besaran tarif bakal diumumkan pada Januari 2019 ini. "Ya sekarang (diproses) karena sudah harus duduk di Anggaran 2019. (Januari) sudah fix (harga tiketnya) nggak boleh lama lama," katanya.

Dia mengatakan keputusan soal besaran tarif tiket harus secepatnya ditetapkan. Sebab, pihaknya harus segera mencetak tiket sebelum moda transportasi andalan itu dioperasikan secara komersial pada Maret 2019.

"Kalau nggak nanti kita nggak bisa cetak tiket, kita nggak bisa ngatur pergerakan cash flow, pendanaan untuk perencanaan operasi MRT," imbuhnya.

Saat ini, pihaknya punya dua opsi tarif yang diusulkan untuk perjalanan rata-rata 10 km, yakni pertama rata-rata tiket 8.500 rupiah per 10 km dan skenario dua 10.000 rupiah per 10 km. Namun, pihaknya masih menunggu ketetapan harga tiket itu dari Pemprov dan DPRD DKI Jakarta. pin/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Peri Irawan

Komentar

Komentar
()

Top