Depresiasi Bersifat Terbatas

Jakarta - Penguatan rupiah terhadap dollar AS kemarin masih bersifat terbatas. Peluang nilai tukar rupiah berbalik arah atau melemah ke depan diperkirakan sangat terbuka lebar akibat sentimen perang dagang dan kenaikan bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.

"Sentimen negatif eksternal masih akan membayangi fluktuasi rupiah menyusul langkah pemerintah Tiongkok akan membalas terhadap tarif impor perdagangan Amerika Serikat yang baru," ujar Analis Senior CSA Research Institute, Reza Priyambada di Jakarta, kemarin.

Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra menambahkan Presiden AS Donald Trump akan memberlakukan tarif 10 persen pada impor senilai 200 miliar dollar AS, dan menambah tarif jika Tiongkok membalas aksi AS yang terbaru.
"Amerika Serikat kembali membawa ketidakpastian baru," katanya.

Seperti diketahui, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa (18/9) sore, menguat 13 poin dari sehari sebelumnya menjadi 14.867 rupiah per dollar AS.

Ant/E-10