Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ekonomi Rakyat - Masih Digenjot 10 Program Pemkot

Depok Menuju 5.000 Wirausaha Baru

Foto : ANTARA/Feru Lantara

Jaan Margonda Depok

A   A   A   Pengaturan Font

DEPOK - Tidak lama lagi Kota Depok akan mencapai realisasi mewujudkan untuk menciptakan 5.000 wirausaha baru (WB). Saat ini sudah tercapai 4.200 WB. Program ini dijalankan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (DKUM) Kota Depok.

"Untuk program unggulan ini mudah-mudahan hingga tahun depan sudah bisa tercapai," jelas Asisten Ekonomi Pembangunan Setda Kota Depok, Mohammad Fitriawan, Rabu (20/9). Dalam program 5.000 WB tersebut Pemkot Depok mencetuskan dan membina ratusan perusahaan rintisan (startup).

Menurut Mohammad, potensi perkembangan startup sangat besar di era digitalisasi saat ini. "Tidak hanya dibentuk, para startup setelah dicetuskan juga dibina dengan mengikuti inkubasi. Mereka dipertemukan juga dengan para investor. Kami rasa ini menarik untuk peluang anak muda Depok mengembangkan startup," jelasnya.

Mohammad menjelaskan program 5.000 WB dan 1.000 Perempuan Pengusaha merupakan salah satu dari 10 program Kota Depok. "Tiap-tiap perangkat daerah menunjukkan progres yang baik dalam pelaksanaan program tersebut. Secara umum sampai kini hampir semua bisa tercapai. Beberapa ada yang masih terkendala, maka akan kami coba cari solusi bersama," ujarnya.

Berikut 10 program Kota Depok Periode 2021-2026,yaitu dana lima miliar per kelurahan, ciptakan 5.000 pengusaha/startup baru, lahirkan 1.000 perempuan pengusaha, dan insentif guru honorer/swasta. Berikutnya, alun-alun dan taman hutan kota wilayah barat, insentif pembimbing rohani, insentif RT/RW/LPM dan pusat olahraga/UMKM. Selanjutnya, Wifi gratis, sekolah/madrasah negeri per kecamatan, posyandu/posbindu setiap RW.

Belajar Kerukunan

Sementara itu, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Depok, mengemas kepergian ke Kota Ambon dalam bentuk kunjungan kerja. Katanya, untuk belajar kehidupan kerukunan umat beragama Kota Ambon, Maluku.

"Kunjungan ke Ambon untuk mempelajari kerukunan umat beragama. Kota Ambon mempunyai profil dalam membangun kerukunan antarumat beragama," kata Kepala Badan Kesatuan Kebangsaan dan Politik (Kesbangpol) Kota Depok, Lienda Ratnanurdianny.

Dia menyatakan Kota Ambon pada tahun 1999 mengalami konflik sosial, tetapi sekarang kehidupan antarumat beragama terjalin aman dan damai. "Karena itu kami datang ke Ambon untuk belajar dan bertukar informasi mengenai peran pemerintah, masyarakat, dan tokoh agama, terutama FKUB dalam merajut keharmonisan antarumat beragama," katanya.

Poin penting lain, katanya, terkait izin pembangunan rumah ibadah di Kota Ambon. FKUB ingin mengetahui apakah pernah terjadi konflik saat pendirian rumah ibadah.
Menurut Lienda, ini penting karena di Depok saat ini terjadi larangan beribadah di Kapel GBI Kelurahan Gandul, Kecamatan Cinere.

"Kami ingin mendapat pencerahan dan masukan dari Pemkot Ambon maupun FKUB terkait izin pembangunan rumah ibadah Kota Ambon," katanya. Dia berharap melalui kunjungan tersebut akan ada masukan dan informasi terkait penerapan kerukunan umat beragama bagi Pemkot Depok dan FKUB.

Sementara itu, Sekretaris Kota Ambon, Agus Ririmasse, mengatakan telah mempromosikan Ambon sebagai city of peace. Ini dilakukan dengan membuat simbol perdamaian berupa gong perdamaian dunia.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top