Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Depok Dikenalkan Kurikulum Merdeka

Foto : ANTARA/Foto: Feru Lantara

Plt. Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemendikbudristek Zulfikri Anas ketika memberikan sambutan, Anggota DPR RI Nuroji dan Kadisdik Kota Depok Siti Chaerijah (duduk) pada acara workshop pendidikan sosialisasi kurikulum merdeka belajar.

A   A   A   Pengaturan Font

DEPOK - Pemerintah mengenalkan Kurikulum Merdeka Belajar kepada para guru SD hingga SMA se-Kota Depok, Senin (19/6). "Kurikulum Merdeka Belajar dirancang dan disusun agar bisa diterapkan seminim apa. Di sini yang disasar penguatan karakter untuk meningkatkan proses pembelajaran," kata Plt Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemendikbudristek, Zulfikri Anas di Depok.

Selain itu, katanya, kurikulum memerdekakan guru untuk berkreasi memberikan layanan pendidikan sesuai dengan kebutuhan siswa. Dia juga lebih fleksibel mengatur materi pelajaran. Materinya lebih simpel dan tidak padat karena fokus ke bidangnya.

"Kami ingin pendidikan bermakna dan bermanfaat bagi anak. Pendidikan memerdekakan manusia lahir maupun batin," ujarnya. Kekuatan kurikulum bukan dilihat dari banyaknya materi untuk siswa, tetapi lebih memberikan ruang kepada siswa untuk dapat beradaptasi dalam situasi yang terus berkembang dan lebih kompleks.

Sementara itu, anggota Komisi X DPR, Nuroji, mengatakan sosialisasi kurikulum dilakukan karena masih banyak yang belum dipahami guru maupun masyarakat.

"Kurikulum setiap saat dapat berubah sesuai dengan perkembangan zaman," katanya.

Nuroji mengatakan bahwa pendidikan di Indonesia harus kuat di karakter sesuai dengan jati diri bangsa yang hormat kepada guru dan orang tua. "Yang perlu diperhatikan juga tantangan global dengan masuknya budaya luar sehingga perlu mempunyai karakter kuat sesuai dengan jati diri bangsa," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Siti Chaerijah, mengatakan tumbuh kembang seorang anak sesuai dengan fitrahnya. Dari segi pendidikannya menjadi tanggung jawab guru. Namun, perlu juga berkolaborasi dengan dinas lainnya yang menangani sesuai dengan bidangnya.


Redaktur : andes
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top