Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Denmark Bakal Jadi Ujian Berat Indonesia

Foto : BADMINTONINDONESIA.ORG
A   A   A   Pengaturan Font

"Kalau lihat rekor pertemuan kan imbang, memang dari awal tidak bisa diperkirakan siapa yang menang. Di game pertama Praveen/Melati unggul tapi mereka tidak bisa mengatasi masalah non-teknis yang datang dari lawan," jelas Richard kepada Badmintonindonesia.org.

Beberapa kali pasangan Inggris meminta servis diulang dengan alasan belum siap menerima servis dan mereka sudah mengisyaratkan dengan mengangkat tangan. Richard juga menilai Duo Adcock sering mengulur waktu dengan meminta break dan mengganggu konsentrasi saat pasangan Indonesia hendak servis.

"Saya merasa pasangan Inggris bermain dengan taktik dan strategi yang kurang sportif dan merugikan kami. Mungkin Praveen/Melati yang terlalu polos atau bagaimana, mereka tidak pernah protes kepada wasit. Praveen mau servis di-break terus, banyak cara-cara yang tidak fair, seharusnya ini menjadi perhatian wasit juga," beber Richard.

"Kekalahan ini memang tidak bisa jadi alasan, tapi tetap saja saya bilang bahwa pasangan Inggris pakai strategi yang tidak fair dan saya dengar ini terjadi juga dengan pemain lain di tim kami. Susy juga tadi sudah sampaikan bahwa Praveen/Melati jangan terlalu polos, kalau merasa lawan tidak sportif ya harus protes ke wasit," jelas Richard.

Terlepas dari hal non teknis ini, Richard juga mengatakan bahwa Praveen/Melati sempat lengah saat sudah memimpin perolehan skor di game pertama. Di game kedua pun Praveen/Melati unggul jauh 14-10.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top