Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Denmark Bakal Jadi Ujian Berat Indonesia

Foto : BADMINTONINDONESIA.ORG
A   A   A   Pengaturan Font

Denmark bakal menjadi lawan berat Indonesia di pertandingan kedua Grup IB Piala Sudirman. Untuk itu, tim Piala Sudirman Indonesia diharapkan bisa jaga kondisi agar mampu tampil maksimal.

NANNING - Denmark bakal menjadi lawan Indonesia di laga kedua Grup 1B Piala Sudirman 2019. Menghadapi Denmark, pemain-pemain Indonesia diharapkan tampil maksimal dan jaga kondisi.

Indonesia sudah mengamankan kemenangan pertama di Piala Sudirman 2019. Anthony Sinisuka Ginting dkk memetik hasil positif 4-1 atas Inggris, Minggu (19/5). Pada pertandingan kedua, Rabu (22/5), Indonesia menghadapi Denmark. Di atas kertas, Denmark menjadi lawan yang lebih berat ketimbang Inggris.

"Kami siap saja, kami ingatkan kepada para atlet untuk latihan yang baik, adaptasi yang baik, akurasi pukulan, semua disiapkan. Karena, lawan Denmark sudah beberapa kali bertemu," ujar manajer Tim Indonesia, Susy Susanti.

"Jadi, nanti kami akan lihat siapa yang akan turun. Pertama akan dilihat dari kondisi, kedua head-to-head, dan ketiga peluang," ujar Susy.

Tidak hanya soal teknik, kondisi fisik juga jadi perhatian Susy. Kevin Sanjaya Sukamuljo dkk diingatkan agar menjaga kondisi di tengah panasnya suhu udara di Nanning yang mencapai 36 derajat celcius. "Yang pasti jaga kondisi, karena udara cukup kering. Teriknya terik sekali. Kadang-kadang dari luar ke dalam (ruangan) perbedaan suhunya cukup jauh, di hotel dingin banget," jelas Susy.

"Jaga kondisi jangan sampai radang tenggorokan, saking panasnya mungkin pengin minum es. Yang pasti jaga kondisi jangan sampai ada yang sakit atau dehidrasi," katanya.

Kekalahan Praveen/Melati

Sementara itu, Pelatih Ganda Campuran PBSI, Richard Mainaky, memberi komentar seputar penampilan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. Pasangan rangking tujuh dunia ini dikalahkan Chris Adcock/Gabrielle Adcock pada laga melawan Inggris di babak penyisihan grup B Piala Sudirman 2019.

Jika melihat catatan rekor pertemuan sebelumnya, kedudukan memang imbang 2-2. Duo Adcock menang dalam dua pertemuan pertama di Malaysia Open 2018 dan Thailand Open 2018 dengan skor 21-18, 18-21, 21-18 dan 14-21, 21-17, 21-18. Namun pada dua pertemuan terakhir di Japan Open 2018 dan Fuzhou China Open 2018, Praveen/Melati menang straight game dengan skor 23-21, 21-18 dan 21-6, 21-16.

"Kalau lihat rekor pertemuan kan imbang, memang dari awal tidak bisa diperkirakan siapa yang menang. Di game pertama Praveen/Melati unggul tapi mereka tidak bisa mengatasi masalah non-teknis yang datang dari lawan," jelas Richard kepada Badmintonindonesia.org.

Beberapa kali pasangan Inggris meminta servis diulang dengan alasan belum siap menerima servis dan mereka sudah mengisyaratkan dengan mengangkat tangan. Richard juga menilai Duo Adcock sering mengulur waktu dengan meminta break dan mengganggu konsentrasi saat pasangan Indonesia hendak servis.

"Saya merasa pasangan Inggris bermain dengan taktik dan strategi yang kurang sportif dan merugikan kami. Mungkin Praveen/Melati yang terlalu polos atau bagaimana, mereka tidak pernah protes kepada wasit. Praveen mau servis di-break terus, banyak cara-cara yang tidak fair, seharusnya ini menjadi perhatian wasit juga," beber Richard.

"Kekalahan ini memang tidak bisa jadi alasan, tapi tetap saja saya bilang bahwa pasangan Inggris pakai strategi yang tidak fair dan saya dengar ini terjadi juga dengan pemain lain di tim kami. Susy juga tadi sudah sampaikan bahwa Praveen/Melati jangan terlalu polos, kalau merasa lawan tidak sportif ya harus protes ke wasit," jelas Richard.

Terlepas dari hal non teknis ini, Richard juga mengatakan bahwa Praveen/Melati sempat lengah saat sudah memimpin perolehan skor di game pertama. Di game kedua pun Praveen/Melati unggul jauh 14-10.

"Soal ketidaksiapan antisipasi servis lawan, itu memang terjadi di game pertama. Praveen/Melati sudah coba atasi di game kedua, sudah mereka tungguin flick service lawan. Tapi lagi-lagi di poin kritis, lawan menerapkan taktik yang tidak fair menurut saya, dan ini merugikan kami," pungkas Richard. Ant/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top