Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Aksi Protes di Prancis

Demonstran Rompi Kuning Makin Menyusut

Foto : AFP/MEHDI FEDOUACH
A   A   A   Pengaturan Font

PARIS -Para demonstran gerakan rompi kuning memblokade sejumlah jalan di Prancis , Sabtu (29/12) waktu setempat. Kelompok-kelompok pengunjuk rasa itu berkumpul di pusat-pusat kota, tetapi serangan mereka diredam oleh aparat.

Aksi protes ini awalnya mengkritik kenaikan pajak bahan bakar dan peningkatan biaya hidup. Didorong oleh kemarahan atas tekanan pendapatan negara, gerakan ini mengguncang kepemimpinan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Tak hanya itu, aksi ini juga mencederai para pelaku bisnis, setelah protes menimbulkan kerusuhan awal Desember 2018.

Tapi jumlah pendemo menyusut pada aksi demonstrasi ketujuh itu, termasuk di Paris. Kelompok-kelompok kecil pendemo mengenakan rompi dan meneriakkan "Macron, mundur!" sembari berjalan di pusat kota.

Para demonstran lain berkumpul di bagian barat ibukota, juga di jalan Champs Elysee, rumah butik yang hancur dan menanggung kerugian besar akibat penjarahan di masa puncak bentrokan awal bulan ini.

Di kota pelabuhan selatan Marseille, sekitar 900 demonstran rompi kuning berbaris melintasi kota, sementara 900 lainnya berdemonstrasi di Bordeaux pada sorenya.

Operator Kepolisian Vinci mengungkapkan para pengunjuk rasa juga berkumpul di Toulouse, termasuk memblokade beberapa jalan tol dan jalan tol di Prancis. Protes terhadap 18 bulan masa jabatan Macron, dan upayanya membentuk kembali ekonomi itu diperkirakan akan bergemuruh hingga Januari, meskipun ada upaya untuk menjinakkan aksi tersebut.

Gerakan ini telah memicu aksi duduk di bundaran dan di pinggir jalan, pengunjuk rasa menuntut lebih banyak langkah pemerintah untuk membantu pendapatan rumah tangga.

Protes telah terkonsentrasi pada Sabtu waktu setempat, setelah pertama kali meletus 17 November lalu, tepatnya saat kampanye menyebar di media sosial.

Orang-orang juga didesak untuk melakukan hal yang sama pada 31 Desember, termasuk untuk unjuk kekuatan di Champs Elysee, tempat orang-orang yang bersuka ria cenderung berkumpul untuk perayaan Tahun Baru dan pertunjukan kembang api.

Pada awal Desember, protes rompi kuning di Paris berujung kericuhan hebat. Sebanyak 378 orang ditangkap dan lebih dari 100 orang terluka. Menanggapi kerusuhan tersebut, Macron mengumumkan kenaikan upah minimum 100 euro (sekitar Rp1,6 juta) mulai tahun depan. Ia juga akan memotong pajak bagi pensiunan mulai Januari.

Sebagian besar peserta gerakan rompi kuning menganggap solusi Macron itu tak mengatasi masalah utama dari keterpurukan ekonomi mereka. Rompi kuning pun bertekad untuk terus menggelar aksi.AFP/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top