Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pilpres 2024 -- Kerja Sama Politik harus Kedepankan Kepentingan Bangsa

Demokrat Benarkan Rencana Pertemuan Megawati-SBY

Foto : ANTARA/Fath Putra Mulya

Ketua Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) Partai Demokrat Herman Khaeron (tengah) dan Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra (dua kanan) di DPP Demokrat, Jakarta, Sabtu (9/9).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Ketua Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) Partai Demokrat Herman Khaeron membenarkan adanya rencana pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Ada. Rencana itu ada. Gagasan itu ada," kata Herman ditemui di sela-sela acara Syukuran Hari Ulang Tahun (HUT) ke-22 Partai Demokrat di DPP Demokrat, Jakarta, Sabtu (9/9).

Herman juga menyebut pertemuan antara adalah Megawati dan SBY harapan seluruh rakyat Indonesia.

"Bahkan kalau memang terjadi rekonsiliasi antara Pak SBY dan Bu Mega, tentu ini harapan seluruh rakyat Indonesia," katanya.

Senada dengan itu, Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra pun mengatakan pihaknya tentu menginginkan rencana pertemuan Megawati-SBY terwujud. "Ya tentu, kita ingin lah ada pertemuan itu," kata Herzaky ditemui dalam kesempatan yang sama.

Namun, Herzaky meminta semua pihak agar menghargai proses dan tidak mendesak pertemuan tersebut. "Bagaimanapun itu biarlah berproses. Jangan didesak-desak. Jangan diburu-buru. Kedua-duanya tokoh bangsa. Belum bertemu saja sudah bisa banyak memberikan kebijakan dan kebijaksanaan dan berbagi untuk rakyat Indonesia di berbagai pelosok negeri. Apalagi kalau keduanya ketemu, kan bisa memberikan sinyal-sinyal lain," ucapnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan Megawati memiliki peluang bertemu SBY untuk membahas kerja sama politik pada Pilpres 2024.

"Ya, nanti (penjajakannya), kan tim pemenangan nasional (sudah) dibentuk. Tim pemenangan nasional ini kemudian mendapat arahan dari dewan pengarah para ketum partai," ujar Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (4/9).

Peluang itu muncul usai Demokrat resmi mencabut dukungannya terhadap bakal capres Anies Baswedan sekaligus keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) setelah Majelis Tinggi Partai Demokrat menggelar rapat di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/9).

Jalin Komunikasi

Terkait peluang kerja sama politik antara Partai Demokrat dan PDIP, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa komunikasi politik dengan Demokrat makin intens. Namun, dia belum bisa memberikan jawaban pasti apakah Demokrat akan bergabung bekerja sama memenangkan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.

"Komunikasi politik sudah dijalankan sejak rapat kerja nasional yang ketiga," kata Hasto di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Sabtu.

Ia menuturkan bahwa Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani juga sudah menemui Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Selain itu, Hasto juga menyatakan dirinya sudah menemui Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky.

Adapun komunikasi politik yang intens juga terus dilakukan, termasuk melalui Utut Adianto, Bambang Wuryanto, dan Said Abdullah. "Kami mendengar beberapa partai politik yang mengusung Pak Ganjar itu juga akan mengadakan pertemuan dengan Partai Demokrat," ujarnya.

Ia melanjutkan, "Ini hal yang bagus komunikasi politik membangun kesepahaman. Kami juga tegaskan kalau bekerja sama dengan partai politik pengusung Pak Ganjar Pranowo, betul-betul harus mengedepankan kepentingan bangsa dan negara sehingga kerja sama itu akan kokoh.pdi


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top