Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Demi Kedaulatan Pangan, Jangan Ada (lagi) Impor Beras

Foto : ANTARA/Irwansyah Putra

Pekerja mengangkut beras stok Bulog di gudang penyimpanan Siron, Aceh Besar, Aceh, beberapa waktu lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintah sudah saatnya memperkuat konsep kedaulatan pangan dengan memperbaiki tata kelola pangan yang lebih berpihak kepada petani. Komitmen itu jangan hanya sebatas jargon dan bahkan merusaknya dengan terus melakukan impor pangan.

Sejak tahun lalu, produksi beras sudah mulai membaik. Efeknya, stok di Gudang Bulog meningkat. Belum lagi ditambah dengan sisa impor tahun 2018 lalu.

Bahkan, Bulog kewalahan menampung sisa stoknya karena di samping terbebani sisa impor, juga harus tetap menyerap hasil produksi dari petani. Di sisi lain, tugas penyaluran justru menurun drastis.

Pekan ini, Bulog melaporkan serapan yang telah mencapai lebih dari sejuta ton. Angka itu sudah di batas aman karena level aman cadangan beras pemerintah (CBP) di angka 1-1,5 juta ton. Laporan Bulog itu memperkuat komitmen Direktur Utama Bulog, Budi Waseso, untuk tidak melakukan impor beras.

Dari fakta itu, tentu tak ada lagi celah impor beras setidaknya hingga tahun depan. Terlebih lagi, tahun ini Kementerian Pertanian (Kementan) memproyeksi akan terjadi surplus yang tentu berpengaruh pada stok Bulog tahun depan.

Tahun 2022, Kementan menargetkan produksi padi mencapai 55,20 juta ton, lebih tinggi dari tahun 2020 di angka 54,65 juta ton dan menjadi 31,33 juta ton beras. Tingginya produksi tentu juga akan berpengaruh pada stok Bulog.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top